Ekonomi & Bisnis

Gelar Operasi Pasar, Bulog Pastikan Stok Pangan Aman

Ekonomi & Bisnis

4 September 2018 14:37 WIB

Suasana kegiatan Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga oleh Bulog di Pasar Gede, Selasa (4/8/2018).


SOLO, solotrust.com- BULOG mengadakan Kegiatan Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga di 3 pasar tradisional di Solo. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, 4 - 5 September di Pasar Legi, Pasar Nusukan dan Pasar Gede Solo.



Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Titov Agus Sabelia mengatakan kegiatan ini bukan dimaksudkan sebagai pesaing para pedagang namun justru sebagai penyedia stok komoditas pangan.

"Di sini kita bukan pesaing tapi stand by stocking. Sudah saya informasikan ke pedagang kita bukan pesaing. Tapi kita menyediakan untuk pedagang kulakan di sini," ujarnya pada media usai pembukaan kegiatan tersebut di Pasar Gede Solo, Selasa (4/8/2018).

Menurutnya, adanya kios Bulog ini untuk melayani pedagang dan konsumen langsung. Beberapa komoditas pangan yang tersedia adalah beras kualitas medium, beras kualitas premium, gula, minyak goreng dan tepung terigu. Khusus beras, telah disiapkan sebanyak 5 ton untuk ketiga pasar. Terdiri dari 3 ton beras kualitas medium dan 2 ton beras kualitas premium.

Pihaknya menegaskan harga ke pedagang dan harga ke konsumen lain, dan harga di bawah HET. Harga beras medium Rp 9 ribu / kg, harga beras premium Rp 12 ribu / kg, harga tepung terigu Rp 6.900 / kg, harga beras saset 200 gram Rp 2.300, harga beras premium kemasan 5 kg Rp 60 ribu, harga minyak goreng Rp 11.500 / l, dan harga gula pasir Rp 11.500 / kg.

"Kegiatan ini digelar bukan persoalan karena terjadinya harga komoditas pangan tinggi, tapi kita sekarang menyiapkan pasokan dan ke arah stabilisasi," imbuhnya.

Pihaknya mengaku tidak menargetkan penjualan di kegiatan ini sebab bersifat sosialisasi ketersediaan pasokan. Namun ia memperkirakan rata-rata beras bisa disalurkan sebanyak 200 - 300 kg beras per hari ke pedagang.

Sementara itu, terkait stok beras ia menjamin di area Solo Raya ini aman. Sejauh ini, penyerapan sudah mencapai 70 persen, yang segera disalurkan sehingga bisa dilakukan penyerapan lagi. Meski begitu ia mengaku terjadi penurunan penyerapan. Dari sebelumnya 400 - 500 ton, sekarang 100 - 150 ton per bulan.

"Saat ini stok beras untuk 13 bulan ke depan aman, sebanyak 28 ribu ton. Dengan persediaan cukup, kita harapkan masyarakat tenang karena stok beras ke depan sangat - sangat cukup," pungkasnya. (Rum)

(wd)