Solotrust.com – K-POP saat ini memang tengah begitu disukai anak-anak muda di berbagai belahan dunia. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang memiliki cita-cinta ingin bekerja untuk artis K-POP favoritnya dengan bekerja di agensi si artis tersebut.
Nah, buat kalian yang memiliki cita-cita tersebut, inilah beberapa tips yang diberikan oleh Lee Sang Hwan, seseorang yang telah bekerja di bagian HR (Human Resources) di bidang entertainment Korea Selatan selama 11 tahun.
Sebagaimana dilansir dari The Korea Times (7/9/2018), Lee pernah bekerja di CJ ENM, Netmarble Games, JTBC dan juga Big Hit Entertainment, agensi yang menaungi BTS.
“Aku akan memilih ‘kesabaran’ sebagai kualifikasi yang paling penting dari seorang pelamar yang sukses, kata Lee di awal wawancaranya dengan The Korea Times.
Untuk poin ‘kesabaran’ ini, Lee mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang mencari ‘kepuasan instan’. Misalnya banyak orang yang menunggu sampai suatu drama selesai dan baru menontonnya sekali waktu. Hal itulah juga yang terjadi di industri hiburan di Korea Selatan. Mereka mudah kecewa ketika diberi tugas-tugas yang kecil dan tidak menikmatinya. Kendati demikian, memang membutuhkan waktu dan kerja keras untuk bisa dilibatkan dalam tugas-tugas professional, yang bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi mereka.
Selain ‘kesabaran’, poin penting lain adalah tentang ‘self-motivation’ atau motivasi dari diri sendiri. Orang yang pasif yang mencari mentor atau arahan tidak cocok bekerja di industri hiburan Korea Selatan. Perusahaan membutuhkan orang yang dapat menciptakan aturan baru dan sistem sendiri. Akan lebih baik jika pelamar memiliki spontanitas dan memang sudah senang dengan industri seperti itu.
Jika ada yang bertanya apakah para pelamar harus memiliki bakat seni, mengingat industri yang akan dimasuki adalah hiburan, maka jawaban dari Lee adalah tidak harus, kecuali mereka yang memang melamar di bidang produksi. Ini karena orang-orang yang tugasnya membuat konten memang harus punya bakat karena mereka secara langsung berinteraksi dengan artis.
Lalu, apakah perusahaan memilih pekerja dari para anggota fanclub grup tertentu? Jawaban Lee adalah tergantung. Beberapa agensi memang pernah mengungkapkan bahwa mereka lebih suka jika fans yang memang punya ikatan dengan artis dan konten-kontennya untuk direkrut.
Meskipun demikian, ada banyak juga agensi yang menolak untuk mempekerjakan fans karena dianggap tidak objektif. Lee pun mengungkapkan bahwa ia pikir agensi juga tidak akan mengecek apakah pelamar merupakan fans atau bukan.
Hal penting selanjutnya adalah apakah agensi tersebut memiliki pekerja yang berasal dari luar Korea Selatan. Lee mengatakan bahwa ada beberapa orang luar Korsel yang juga bekerja di agensi Korsel, terutama di cabang-cabang perusahaan. Ini karena agensi juga butuh orang yang memahami budaya dan bahasa yang berbeda di cabangnya tersebut.
Lee menambahkan bahwa agensi mencari orang yang teliti, yang bisa menemukan perbedaan yang hampir tidak kentara. Namun, lowongan pekerjaan untuk orang luar memang jarang. Biasanya orang luar yang direkrut adalah mereka yang sudah bekerja paruh waktu untuk konser artis di luar negeri.
Mengenai gaji sendiri, Lee mengungkapkan bahwa gaji untuk pegawai baru di industri seperti itu tidaklah setinggi mereka yang bekerja di bidang keuangan dan pabrik. Gaji tiap tahun sekitar 30 juta Won (sekitar 403 juta Rupiah). Meskipun demikian, peningkatan gaji akan cukup tinggi jika pekerja baru tersebut bertambah pengalamannya dan menjadi ahli di bidang itu. Ini bertolak belakang dengan kasus di industri lain yang gaji malah bisa menurun di poin tertentu.
Ketika ditanya apakah bekerja di industri hiburan bisa membuat stress karena jadwal artisnya, Lee mengungkapkan bahwa bekerja di industri hiburan memang akan sangat sibuk ketika artis mengeluarkan album baru atau sedang memiliki proyek tertentu. Selama periode tersebut, para pekerja akan terjaga sepanjang malam dan bekerja juga di akhir pekan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Namun, Lee juga mengatakan bahwa pekerjaan di bidang lain juga kemungkinan terjadi overtime. Ya, tiap pekerjaan memiliki resikonya masing-masing.
Lalu, kapan waktu yang paling bagus untuk melamar pekerjaan di perusahaan hiburan Korsel tersebut? Lee mengungkapkan bahwa paruh kedua (semester kedua dari waktu setahun) adalah momen emas.
Ada 3 alasan mengapa waktu tersebut adalah momen emas. Alasan yang pertama adalah agensi besar seperti SM, YG, JYP, FNC dan Big Hit Entertainment baru saja mendapatkan laba operasional. Alasan kedua adalah adanya aturan dari pemerintah dimana ada aturan waktu kerja yakni 52 jam perminggu yang akan dimulai pada Januari nanti. Ini tentu saja memangkas waktu kerja sehingga berpotensi akan direkrut lebih banyak orang. Alasan yang ketiga adalah saat ini tidak cukup banyak orang yang ada dalam industri tersebut karena pergantian dari mereka yang sudah ahli, sehingga mereka jadi peduli dengan para pendatang baru.
Itulah beberapa hal dan tips yang disampaikan Lee Sang Hwan terkait mereka yang bercita-cita bekerja di bidang industri hiburan Korea Selatan. Di akhir wawancara, ia pun memberikan nasehatnya.
“Dari semuanya tadi, banyak sekali orang yang berfantasi tentang dunia hiburan. Banyak sekali pekerja baru yang berhenti bekerja setelah 1 atau 2 tahun karena menemukan jurang pemisah antara kenyataan dan imajinasinya. Tolong jangan mengharapkan pekerjaan yang menyenangkan di setiap waktunya, karena ini adalah sebuah pekerjaan yang kalian dibayar karena melakukannya, bukan sebagai hobi,” tutupnya.
Nah, itulah beberapa tips jika kalian ingin bekerja di perusahaan industri hiburan di Korea Selatan, termasuk di Big Hit Entertainment. Berminat? (Lin)
BACA JUGA BERITA DIBAWAH INI:
(wd)