SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta merancang berbagai langkah strategis sebagai antisipasi akan potensi penumpukan kendaraan di sejumlah titik ruas jalan seputar Flyover Manahan saat mulai beroperasi nanti.
Seperti disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo menyampaikan pihaknya bakal memasang alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), rambu pendahulu penunjuk jurusan (RPJJ), water barrier hingga pengurangan lebar dinding pengaman jalan layang (parapet).
Menurutnya, jika lebar parapet dapat dikurangi, maka lebar lajur lebih optimal sehingga mampu lebih luas menampung kendaraan dari dua arah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek PT Yasa Patria Perkasa mengenai kemungkinan pengurangan parapet di sisi utara flyover," ucap dia kepada solotrust.com, Minggu (7/10/2018).
Sementara untuk pertemuan arus kendaraan berpeluang besar terjadi di Jalan Adisucipto dan Jalan Doktor Moewardi, tepatnya di ujung jalan layang berada di sisi pintu parkir timur Gelora Manahan dan pintu SD Kalam Kudus maupun kawasan Kottabarat.
"Perlu diantisipasi juga pengendara yang langsung menyeberang ke dua lokasi tersebut. Untuk kawasan Kottabarat potensi crossing juga besar, mengingat di sana banyak terdapat sekolah, pertokoan, dan lain-lain," katanya.
Teknis pengaturan arus lalu lintas, kata Ari, dilakukan simulasi untuk menguji ketepatan prediksi dampak beroperasinya Flyover Manahan.
"Pelaksanaan simulasi disesuaikan dengan progress pengerjaan jalan layang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Hari Prihatno menambahkan, MRLL diperlukan guna menjamin kelancaran arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan ketika flyover mulai beroperasi nanti.
"Skenario pengaturan arus itu akan selalu kami evaluasi secara berkala," tutur Hari. (adr)
(way)