KLATEN, solotrust.com- Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Jawa Tengah (Jateng), Alamsyah sempat terkejut saat mengahadiri acara resepsi pernikahan Bagus Tirto dan Siti Pertiwi di Delanggu, Klaten, Selasa (9/10/2018) malam.
Menurut dia, pernikahan antara Bagus Tirto (air) dan Siti Pertiwi (tanah) ini baru kali pertama ada di wilayah Jateng atau Indonesia bahkan dunia.
“Ini adalah suatu ide kreatif. Saya pertama menyaksikan resepsi antara unsur tanah dan unsur air. Ini disatukan,” kata Alamsyah.
Ia juga sempat heran ketika acara ritual ini dihadiri banyak orang. Dan ini mengandung filosofi yang sangat tinggi.
“Ini seperti halnya pernikahan layaknya manusia. Saya melihat pertama, mana yang dinikahkan, kok ada dua kendi kemudian diacarani,” kata dia.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Jateng Bidang Kedaulatan Rakyat, Warsito mengatakan, adanya pernikahan antara Bagus Tirto dan Siti Pertiwi ini merupakan tanda kebudayaan di Klaten cukup luar biasa. Sebab, dengan kebuadayaan seperti ini masyarakat disini bisa menerima dengan baik.
“Saya sejak tadi kok terheran heran. Ini nanti setelah dinikahkan, apa ya mereka berbincang-bincang. Kalau kita bayangkan, berapa banyak umur bumi dan berapa banyak usia air. Mungkin ini usianya jutaan tahun,”katanya.
Dikatakanya, ini merupakan ide kreatif anak muda jaman milinial. Pihaknya, meyakini bahwa adanya kejadian ini ada perenungan panjang antara pernikahan air dengan tanah ini.
“Semoga ini membawa kemakmuran warga masyarakat Sidowayah dan Delanggu tempatnya Bagus Tirto dan Siti Pertiwi. Tidak hanya di Delanggu dan Sidowayah, namun juga Jateng serta Indonesia,” kata Warsito.
Acara resepsi pernikahan itu juga dihadiri, muspika setempat, perwakilan bupati Klaten, Dinas Pariwisata Klaten serta ratusan masyarakat setempat. (jaka)
(wd)