SRAGEN , solotrust.com - Duka akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) tak hanya dirasakan warga Palu, Sigi, dan Donggala saja. Perasaan ikut berduka juga dirasakan para seniman di Kabupaten Sragen.
Para Seniman yang tergabung dalam Seniman Sukowati Sragen ikut menggalang donasi bagi saudara-saudaranya yang tertimpa bencana dengan cara ngamen di pinggir jalan. Saat menggelar acara puncak aksi seniman Sragen di kawasan Alun-alun Sasana Langen Putro, mereka berhasil mengumpulkan dana puluhan juta.
Aksi ngamen di pinggir jalan ini, sebelumnya sudah digelar di berbagai lokasi seperti di Gemolong, Pasar Masaran, Pasar Gondang, dan Perempatan Pilang Sari. Aksi ngamen di kawasan alun-alun ini sebenarnya menjadi puncak aksi para seniman Sragen. Namun karena adanya permintaan tambahan, maka aksi ngamen akan dilanjutkan lagi di Sambirejo.
Para seniman mengenakan kostum warna-warni, mulai dari badut hingga punokawan, disertai iringan musik yang membahana. Aksi mereka mampu mencuri perhatian masyarakat yang sedang melintas.
Ketua Dewan Kesenian Daerah Sragen Singgih Windarto menjelaskan, ide bersama untuk peduli bencana ini mendapat sambutan luar biasa, sehingga mampu mewujudkan kebersamaan diantara seniman.
"Mungkin kegiatan ini masih akan berlanjut, meski sebenarnya kita rencanakan puncak aksi kita hari ini. Ini semua adalah bentuk kepedulian kita untuk bencana di Sulteng," tandas Singgih Windarto kepada solotrust.com di tengah-tengah acara aksi ngamen Seniman Sragen di depan Kantor Bupati Sragen.
Sementara Koordinator aksi Robin Budi Santoso menyebut hingga Rabu (10/10/2018) sore, aksi ngamen seniman Sragen sudah berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp65 juta.
Aksi ngamen dengan memobilisasi para seniman di daerah ini merupakan bentuk kepedulian dengan menunjukkan profesinya. Mereka rela berpanas-panas di tengah jalan dengan kostum senimannya untuk menarik perhatian warga, sekaligus mengetuk hati untuk memberi sumbangan dana kepada korban bencana di Sulteng. (Saf)
(way)