SOLO, solotrust.com - Sekitar 81 persen warga Kota Solo hingga kini sudah terdaftar dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ataupun Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jumlah tersebut dihitung dari total penduduk Solo yang mencapai 558 ribu orang.
“Saat ini 81 persen, dari sekitar 558 ribu penduduk,” ungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Surakarta Agus Purwono, Minggu (22/10/2017).
Menurutnya memang agak sulit untuk mencapai target seluruh warga bisa menjadi peserta BPJS. Terutama untuk warga yang rentan miskin, dianggapnya masih ada yang belum terdaftar.
Dari situ pihaknya berharap peran serta Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk ikut turun langsung mendukung. Menurutnya, jika tidak ada peran dari Pemkot, hambatan soal iuran warga yang kurang mampu akan susah teratasi.
“Kalau tidak, memang kemampuan untuk mengiur (iuran) itu yang menjadi hambatan,” lanjut Agus.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu langkah Pemkot yang akan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) perihal jaminan kesehatan warga miskin yang diharapkan tahun ini sudah bisa diterapkan.
“Komiten Pak Wali kota sangat positif, infonya Perwali akan diterbitkan. Dalam rangka untuk menjamin masyarakat yang miskin sekali, miskin, dan hampir miskin,” tutur Agus.
Baca juga : Jamin Warga Miskin Terdaftar JKN-KIS, BPJS Tunggu Perwali
Dengan adanya Perwali, Agus menganggap, proses peningkatan kepesertaan BPJS bisa semakin mudah, termasuk untuk warga miskin. Hal itu juga akan semakin mendekatkan pencapaian tahapan universal health coverage yang dicanangkan pemerintah.
(way)
(Redaksi Solotrust)