Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Daya Saing Ekspor, IKM Diharap Perkuat Brand

Ekonomi & Bisnis

19 Oktober 2018 11:10 WIB

Silaturahmi Nasional Indonesia Direct - Sinergi Indonesia - Rumahnya Brand IKM / UKM Indonesia di Syariah Hotel Solo, Kamis (18/10/2018).

SOLO, solotrust.com- Indonesia Direct ingin berkontribusi ke negara dalam bidang ekonomi dengan mensinergikan potensi brand / merek IKM (Industri Kecil dan Menengah) dan UKM nasional agar mampu dikenal dan menembus pasar ekspor.

Untuk itu, digelar acara Silaturahmi Nasional Indonesia Direct - Sinergi Indonesia - Rumahnya Brand IKM / UKM Indonesia di Syariah Hotel Solo, Kamis (18/10/2018). Forum terbuka ini tidak hanya diikuti para IKM dari Jawa Tengah saja, melainkan hingga Banyuwangi sampai Jakarta.



Ketua Panitia Diskusi Indonesia Direct, Biyp Mukhsen menjelaskan bahwa Indonesia Direct bukan asosiasi melainkan komunitas yang punya misi sama, yaitu memajukan produk Indonesia agar bisa bersaing di luar negeri.

"Kita akan bisa bersaing di luar negeri bila kita punya brand. Jadi tujuan akhir kita, semua member harus punya brand dan brand tersebut bisa bersaing di luar negeri," ujarnya saat jumpa pers di sela acara, Rabu (18/10/2018).

Menurutnya, dari sekitar 400 anggota, saat ini potensi yang paling besar memang furnitur dan sektor makanan. Pasar luar negeri terbesar adalah Amerika.

"Kita juga akan membantu asosiasi untuk semakin maju memasarkan produk memajukan anggota dan memajukan industri di pasar luar negeri," katanya.

Forum tersebut dihadiri narasumber meliputi Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kementerian Perindustrian RI, Biyp Mukhsen, Pembina dan Founder Indonesia Direct, Andi Susilo, pakar dan praktisi ekspor impor, dan lainnya.

"Harapan kami, mampu mewujudkan sinergi antara para pelaku usaha IKM / UKM, pemerintah dan setiap pemangku kepentingan dalam mengembangkan Brand Nasional agar mampu menembus pasar ekspor," terangnya.

Dirjen IKM Kementerian Perindustrian RI, Gati Wibawaningsih mengatakan, komunitas - komunitas seperti ini sudah banyak di Indonesia, seperti di Jawa Barat, ada 14 brand lokal yang sudah ekspor ke Amerika hingga Eropa.

"Banyak barang - barang Indonesia yang dijual ke luar negeri, baik makanan, tekstil atau produk lain. Tapi selama ini tidak pakai brand sendiri. Harapannya, kita bisa menjual ke luar negeri memakai brand Indonesia," tuturnya.

Ia mencontohkan produk keripik dari daerah Jawa. Selama ini diekspor ke Malaysia dalam bentuk curah lalu dikasih label oleh mereka. Inilah yang akan dipotong oleh pemerintah karena merugikan para IKM.

"Oleh karena itu kami akan mempertemukan penjual dengan konsumen tanpa perantara," pungkasnya.(Rum)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya