Ekonomi & Bisnis

Disko Jadi Sarana FK IJK Gencarkan Literasi Keuangan

Ekonomi & Bisnis

23 Oktober 2018 06:11 WIB

Suasana kegiatan Disko di Foodpark Lantai 2 The Park Mall, Kamis (18/10/2018)

SOLO, solotrust.com - Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK IJK) Solo Raya konsisten melakukan literasi keuangan ke masyarakat melalui agenda bertajuk Disko (Diskusi dan Ngopi). Kegiatan Disko rutin diadakan tiap Kamis di The Park Solo, Solo Baru, Sukoharjo.

Pada Kamis (18/10/2018), Disko membahas tentang investasi emas dan pembelian rumah dengan KPR Syariah bersama Bank Jateng Syariah. Disko ini adalah wadah untuk literasi dan inklusi keuangan yang sudah digelar ke-15 kalinya dengan melibatkan berbagai macam pelaku jasa keuangan.



Ketua Umum FK IJK Solo Raya Edwin Jayandaru menjelaskan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, memang dari beberapa Jasa Keuangan di Indonesia mulai melirik logam mulia menjadi sarana investasi, salah satunya Bank Jateng Syariah.

"Tentunya dengan program-program yang cukup gencar, masyarakat bisa membeli emas secara kredit. Ini menjadi salah satu pilihan bahwa banyak produk yang bisa dinikmati masyarakat di jasa keuangan," tuturnya pada solotrust.com.

Menurutnya, secara filosofi memang di dunia ini logam mulia menjadi salah satu media untuk menstabilkan aset atau menyelamatkan uang. Seperti diketahui, beberapa negara berkembang memiliki cadangan emas yang besar. Emas memang menjadi salah satu pilihan yang disediakan penyedia jasa keuangan.

Sedangkan terkait topik KPR, terutama rumah bersubsidi, kata Edwin, sangat didorong pemerintah pada saat ini. Dengan program seperti ini, di mana Bank Jateng Syariah sedang mengedepankan KPR Syariah, diharap menjadi salah satu jawaban bagi masyarakat khususnya yang belum memiliki rumah.

"Ada produk KPR yang syariah, yang bisa memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat yang ingin menikmati produk-produk non konvensional," imbuhnya.

Sebanyak 70 orang lebih mengikuti agenda Disko tersebut. Pihaknya mengajak kumpul para calon nasabah dari area Solo Raya, baik organik (dari perusahaan), yang mengetahui dari media sosial atau para pengunjung mal.

Adapun berbagai macam stakeholder yang terlibat di jasa keuangan antara lain OJK, Bank Jateng Syariah, dan lembaga lain yang terkait topik yaitu developer properti.

"Kami sangat berharap warga Solo Raya untuk hadir di acara Disko. Karena dihadiri narasumber dari disiplin ilmu jasa keuangan. Masyarakat bisa bertanya atau melakukan pengaduan pada para ahli di bidang masing-masing," terangnya.

Wakil Kepala OJK Solo Tito Adji Siswantoro memberikan apresiasi dan mendukung agenda Disko yang diadakan FK IJK ini. Sehingga masyarakat tidak hanya sadar investasi tapi juga sadar akan keuangan.

"OJK sebagai regulator sangat mendukung event ini karena diikuti tidak hanya perbankan tapi non perbankan, sehingga bisa saling bersinergi. Masyarakat yang hadir bisa teredukasi terkait keuangan dan melek investasi," paparnya.

Menurut Tito, dilihat dari transaksi, inklusi keuangan di Kota Solo lebih tinggi daripada Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampai Juli 2018, target inklusi mencapai 69% di seluruh Indonesia. Pada 2019, pemerintah menargetkan inklusi mencapau 75%.

"Agenda ini dilakukan di tempat strategis, sehingga masyarakat lama-lama terbiasa dan bisa rutin datang. Ini salah satu cara untuk sadar investasi, hanya saja perlu berhati-hati juga karena saat ini banyak investasi ilegal," tandasnya. (Rum)

(way)