Hard News

BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa, Mending Lakukan Mitigasi Bencana !

Hard News

24 Oktober 2018 03:12 WIB

Rumah-rumah di Kota Palu yang hancur karena ambles dan terangkat oleh gempa, akhir September 2018 lalu. (Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com – Belakangan ini banyak beredar mengenai ramalan-ramalan akan terjadinya gempa di sejumlah titik. Terbaru, marak kabar mengenai potensi gempa di Surabaya – Madura. Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angkat bicara.

Kelapa BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa potensi gempa di sejumlah wilayah di Indonesia memang ada. Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia berada dalam lingkaran Cincin Api Pasifik yang terbentuk oleh gerak lempeng tektonik aktif.



"Cincin Api Pasifik adalah zona berbentuk tapal kuda dan menjadi zona sabuk gempa paling aktif di dunia. Bukan hanya Indonesia, negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan Selandia Baru juga masuk dalam Cincin Api Pasifik tersebut," terangnya melalui keterangan tertulis, belum lama ini.

Untuk itu ia menekankan, potensi gempa bukan hanya ada di wilayah Surabaya dan Madura Jawa Timur, namun juga di wilayah lain yang berada di lingkaran Cincin Api Pasifik. Meski begitu, lanjut Dwikorita, daripada meributkan ramalan dan prediksi gempa, lebih baik masyarakat bersama pemerintah dan stakeholder lainnya pro aktif mempersiapkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

"Lakukan aktivitas seperti biasa, jangan terpengaruh oleh isu-isu yang dihembuskan oleh pihak yang ingin membuat kegaduhan dan kecemasan," imbaunya.

Dwikorita mengatakan mitigasi bencana yang dapat dilakukan antara lain mengedukasi masyarakat tentang cara penyiapan perlindungan dan keselamatan sebelum, saat dan setelah gempa bumi.

Hal lainnya adalah membangun bangunan dan infrastruktur yang sesuai building code atau persyaratan bangunan tahan gempa, menetapkan tata ruang wilayah berbasis peta rawan bencana, menyiapkan jalur evakuasi, dan membangun selter untuk evakuasi vertikal dari ancaman tsunami di daerah pantai.

"Jangan lupa senantiasa berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah SWT. Hingga saat ini belum ada satupun negara dan teknologi yang mampu meramalkan dan memprediksi gempabumi," tuturnya.

(way)