BOGOR, solotrust.com - PT. Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) kembali menggelar edukasi penulisan dan publikasi riset.
Agenda dikemas dalam bentuk research camp intensif bertema “Penulisan Artikel Ilmiah Internasional Bereputasi (Terindeks Scopus & Clarivate Analytic – Web of Science)”. Diadakan di Novotel Golf & Convention Center Bogor, 24 – 27 Oktober 2018.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, mengatakan edukasi bertujuan membantu para dosen dan sivitas akademika dari berbagai daerah untuk mempublikasikan riset dan penelitian terkait ekonomi, bisnis, dan sektor keuangan maupun perbankan di jurnal internasional bereputasi.
"Kemajuan anak - anak didik sangat bergantung pada kompetensi dan kemampuan dosen sebagai pendidik. Inilah landasan program edukasi bagi dosen dan sivitas akademika, khususnya di bidang keuangan dan perbankan," paparnya melalui siaran pers yang diterima solotrust.com, Jumat (26/10/2018).
Bila para dosen produktif menghasilkan riset - riset berskala internasional, maka wawasan akan tren industri global makin luas. Sehingga dapat mempersiapkan mahasiswa agar lebih responsif menghadapi tantangan dan peluang di sektor keuangan dan perbankan modern, khususnya di tengah disrupsi digital.
"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk membantu generasi masa depan mengembangkan potensi mereka agar sukses dalam perekonomian yang kian mendunia,” imbuhnya.
Publikasi riset terutama di level internasional merupakan salah satu indikator penting kemajuan dan kualitas pendidikan sebuah negara. Juga meningkatkan daya saing dan kemandirian suatu bangsa.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada 2016 menetapkan 4 target, di antaranya publikasi internasional sejumlah 6.229 artikel ilmiah, 1.735 paten terdaftar, 632 prototipe dan Technology Readiness Level (TRL), serta 15 prototipe industri TRL.
Target ini diharap mampu tercapai melalui kolaborasi strategis antara lembaga pendidikan tinggi dengan pelaku industri, serta pemerintah untuk melahirkan inovasi - inovasi baru dalam penelitian.
Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus Ekonom dari Sampoerna University, Wahyoe Soedarmono, menerangkan, untuk menembus jurnal-jurnal internasional bukanlah perkara mudah.
Kualitas konten riset-riset karya dosen lokal tidak diragukan. Namun, ada 3 tantangan utama, yaitu kendala bahasa, penggunaan teknik menulis yang tepat, dan pemilihan jurnal yang sesuai dengan riset yang ditulis.
"Dalam research camp ini, salah satu fokus kami adalah memberikan akses terhadap pengetahuan dan cara menyajikan sebuah riset ilmiah sesuai standarisasi publikasi internasional," terangnya.
Research camp ini lebih intensif. Seluruh peserta akan dikarantina 4 hari, 3 malam. Dibimbing tim ahli yang punya pengalaman dan kapasitas sebagai penulis artikel ilmiah di berbagai jurnal top dunia.
Hari terakhir karantina, para peserta akan didampingi untuk langsung mengirimkan artikel ilmiahnya ke jurnal internasional bereputasi yang dituju.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat mendukung target Kemenristekdikti dalam meningkatkan jumlah riset dan publikasi skala internasional di Indonesia,” kata Wahyoe.
Jumlah peserta dalam reseach camp intensif ini mencapai 40 - 50 orang. Ratusan dosen dan sivitas akademika dari berbagai wilayah di Indonesia menyerahkan paper sebagai syarat mengikuti seleksi.
"Namun karena edukasi ini bersifat intensif, kami membatasi jumlah peserta supaya pembelajaran berjalan efektif. Idealnya memang berkisar 40-50 peserta,” ujarnya.
Peserta akan dibekali berbagai materi termasuk metode penyusunan artikel ilmiah di jurnal bereputasi internasional seperti Scopus dan Thompson Reuters, teknik pemilihan reviewer, serta kiat dalam menentukan jurnal yang dituju.
Program edukasi intensif ini merupakan bagian rangkaian program edukasi keuangan dan perbankan yang diinisiasi Bank HSBC Indonesia bekerjasama dengan PSF dan Sampoerna University sejak tahun 2015.
Selama 3 tahun kerjasama ini berjalan, telah digelar program-program strategis untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Ini merupakan cerminan komitmen HSBC Indonesia untuk senantiasa mendukung perkembangan bisnis yang berkelanjutan dari segi sosial, lingkungan dan ekonomi dimanapun HSBC berada,” tutup Nuni. (Rum)
()