KLATEN, solotrust.com- Bursa inovasi desa merupakan pelaksanaan program inovasi desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia.
Dari 70 inovasi desa yang ditampilkan terdiri dari stand pariwisata yang ditampilkan 26 kecamatan se Klaten dan selebihnya stand nonwisata, meliputi pelayanan sosial dasar, seperti pelayanan difabel, pertanian organik dan pengelolaan sampah.
"Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas,"ungkap Kepala Dispermades Kabupaten Klaten, Jaka Purwanto di gedung Sunan Pandanaran RSPD Klaten, Kamis,( 1/11/ 2018).
Tujuannya, kata dia, program ini antara lain untuk mendukung pembangunan desa yang lebih kreatif dalam mendorong pengembangan ekonomi lokal dan pengembangan sumber daya manusia.
"Dengan bursa inovasi desa semoga dapat memacu desa yang lain untuk memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan potensi desa dan masyarakat desanya masing-masing ke arah kemajuan yang baik," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Tengah, Nadi Santosa mengatakan, kegiatan program inovasi desa merupakan program dari Kemendes PDTT yang didukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan Gubernur Jateng mendukung agar penggunaan dana desa dapat mewujudkan 1 desa 1 inovasi, sehingga menjadi tantangan pemerintah desa dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki.
"Ini membuktikan dana desa dapat menumbuhkan inovasi sesuai potensi yang dimiliki desa. Program ini didukung dana dari pusat lalu difasilitasi Provinsi Jawa Tengah dan dilaksanakan Dispermades Kabupaten, sehingga bursa inovasi desa ini merupakan program sinkronisasi," tandasnya.
(wd)