SOLO, solotrust.com - Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Selat Sunda Senin (29/10/2018). Usai peristiwa naas itu, terjadi penurunan jumlah penumpang.
Station Manager Lion Air Bandara Adi Soemarmo, Aditya Yuda mengungkap terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 10 % dari kondisi biasa.
Namun pihaknya belum bisa memastikan faktor penyebab penurunan jumlah penumpang. Benarkah low season atau dampak kecelakaan pesawat.
Sebab, sebelum kecelakaan terjadi, ia mengaku jumlah penumpang tidak penuh. Load factor Lion Air di angka 70 - 80 persen saja.
"Pasca kecelakaan ini, ada penurunan lagi 10 persen. Namun sejauh ini tidak ada penumpang yang cancel karena adanya kecelakaan," tuturnya pada media.
Adapun pemberangkatan Lion Air dari Bandara Adi Soemarmo sebanyak 7 kali penerbangan, dengan jumlah kursi 215 seat.
Khusus rute Solo - Jakarta, pemberangkatan sebanyak 6 kali. Sedangkan rute Solo - Denpasar hanya 1 kali penerbangan.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menambahkan meski terjadi kecelakaan pesawat Lion Air, saat ini kondisi masih wajar, termasuk pemberangkatan umroh.
"Penerbangan untuk Lion Air cukup lancar. Memang ada keterlambatan dan cancel, tapi itu hal yang wajar," tuturnya.
Menurutnya, Lion Air telah mengajukan 9 rute penerbangan, namun belum ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI. (Rum)
(wd)