Serba serbi

Peringati Satu Tahun, Yayasan Sjogrens Syndrome Indonesia Penyakit Automiun

Olahraga

12 November 2018 08:01 WIB

Kegiatan Peringatan Hut ke-1 Yayasan Sjogrens Syndrome Indonesia.

SOLO, solotrust.com- Meski baru berusia satu tahun, namun Yayasan Sjogren's Syndrome Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang Sjogren`s syndrome. Bagi warga masyarakat, Sjogren`s syndrome masih sangat asing di telinga.

Sjogren`s syndrome merupakan penyakit automiun yang menyerang kelenjar, terutama kelenjar air mata dan air liur. Sehingga menyebabkan mata dan mulut kering.



Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Sjogren`s Sindrome Indonesia dr. Warigit Dri Atmoko di puncak peringatan HUT ke-1 Yayasan Sjogren's Syndrome Indonesia, di Adhiwangsa Hotel, Sabtu (10/11/2018).

”Data pasti di Solo memang belum ada, namun untuk di Indonesia sudah ada di RSCM Jakarta. Kalau kita mengadop data dunia, semakin tahun semakin banyak. Makanya kita waspadai itu,” jelasnya.

Salah satu kenapa penyakit ini tak terdeteksi, karena untuk sekali periksa membutuhkan biaya yang tidak murah, yakni antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

”Contoh seseorang terkena penyakit automiun, rambutnya rontok, nyeri sendi tidak sembuh, sering kesemutan, air matanya mengering, ototnya mengecil, merah kulitnya dan lainnya,” katanya. (dit)

(wd)