Pend & Budaya

UNS Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Diaspora Jawa Dunia 2019 Mendatang

Pend & Budaya

12 November 2018 20:28 WIB

Rektor UNS, Ravik Karsidi saat di Belanda.

SOLO, solotrust.com -  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan menjadi tuan rumah pertemuan Ngumpulke Balung Pisah Javanese Diaspora Event ke-4 pada 20 hingga 23 Juni 2019 mendatang.

Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi mengatakan, usai hadir dari Belanda dalam rangka memenuhi undangan Stichting Comite Herdenking Javanese Immigratie (STICHJI) untuk menghadiri pertemuan dengan Diaspora masyarakat Jawa dunia di Gedung Bangsa Jawa, Amsterdam, Belanda pada tanggal 3-7 November 2018.



STICHJI merupakan organisasi Diaspora masyarakat Jawa di Belanda yang dipimpin oleh Harriet Mingoen. Kata Ravik, saat ini ada lebih 25.000 orang keturunan Jawa yang tersebar di Belanda, Suriname, Singapura, Malaysia, Madagascar dan New Caledonia.

“Pertemuan Ngumpulke Balung Pisah ini sebelumnya telah dilakukan tiga kali, yang pertama pada tahun 2014, 2015, dan 2017 di Yogyakarta yang diprakarsai oleh Javanese Diaspora Association yang dipimpin oleh Indrata Kusuma Prijadi. Pertemuan yang akan datang dilangsungkan di UNS pada tahun 2019,” terang Ravik kepada wartawan Minggu (11/11/2018)

Pada pertemuan yang dihadiri kurang lebih 90 orang keturunan Jawa yang merupakan perwakilan Jawa dari Belanda, Suriname, New Caledonia, Madagaskar, Malaysia dan Singapura tersebut. UNS menandatangani komitmen bersama dengan STICHJI dan Javanese Diaspora Association yang berisi kesepakatan untuk mengembangkan pengetahuan tentang sejarah migrasi Diaspora Jawa, warisan budaya Jawa dan nilai-nilai kearifan lokal Jawa melalui kegiatan penelitian, akademis dan sosial.

“Salah satu perhatian yang muncul dalam diskusi adalah generasi muda keturunan Jawa di Belanda dan Suriname kian meninggalkan kebudayaan Jawa dan mulai sedikit yang masih mampu berbahasa Jawa,” kata Ravik.

Ravik memastikan, UNS siap mendukung usaha-usaha pelestarian budaya Jawa di kalangan masyarakat Diaspora Jawa termasuk isu-isu bahasa dan pemahaman nilai tradisi.

“UNS siap dadi omahe sedulur Jawa kabeh sak donya, mangga dha mulih nang Solo, tilik omah lan sedulur nang tanah Jawa (UNS siap menjadi rumah bagi saudara-saudara Jawa sedunia, kami persilahkan untuk pulang ke Solo, menengok rumah dan saudara di tanah Jawa-red),” jelasnya.

Ravik bercerita, delegasi UNS juga menyempatkan untuk melakukan siaran radio berbahasa Jawa di Radio Bangsa Jawa di Amsterdam, Belanda.

Ia juga menyampaikan harapannya pada forum tersebut bahwa ke depan kebudayaan Jawa dapat memberikan kontribusi pada pengembangan peradaban dunia dan bahkan menjadi pusat peradaban dunia dengan Solo sebagai pusatnya.

"Hal ini menambah deret panjang langkah nyata UNS dalam fokusnya mengembangkan kebudayaan Jawa," katanya. (adr)

(wd)