Hard News

Sikapi Protes Warga, Rudy Minta Pelaksana Proyek Koordinasi Dengan Pemkot

Jateng & DIY

16 November 2018 11:05 WIB

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

SOLO, solotrust.com - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menyikapi dengan wajar protes yang dilancarkan warga RT 1 RW 7 Kampung Bayam, Kadipiro, beberapa waktu lalu akibat terdampak debu proyek pembangunan Kereta Api Bandara Adi Soemarmo.

Menurut Rudy, warga hanya meminta kenyamanan selama pelaksanaan proyek, agar debu tidak mengganggu aktivitas warga hingga menyebabkan warga sakit di bagian saluran pernafasan. Warga terdampak pun sempat melakukan blokade terhadap aktivitas proyek memprotes debu yang banyak terpapar ke warga.



Wali Kota Rudyatmo berjanji bakal menyampaikan segala aspirasi warga ke pemerintah pusat. Di lain sisi, Ia meminta agar pelaksana proyek dan pengguna anggaran agar menjalin komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan Pemkot Surakarta.

"Wajar kalau protes, itu tuntutan mendasar, karena terkena dampak lingkungan dan kesehatan, warga sebenarnya hanya minta kalau mau mengerjakan untuk debu tanah untuk disiram. Pelaksana proyek bisa koordinasi dengan kami. Nanti kita bantu kerahkan Damkar dari wilayah Solo dan sekitarnya untuk melakukan penyiraman secara bergiliran," ucap Rudy kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (15/11/2018)

Di samping itu, Kementerian Perhubungan kini terus berupaya melakukan negosiasi ulang dengan pemilik lahan terdampak yang masih menolak kompensasi yang ditawarkan. Hal itu dimaksudkan guna memuluskan langkah pembebasan lahan agar proyek pembangunan jalur KA Bandara bisa selesai tepat waktu pada medio tahun 2019 mendatang.

"Pembangunan masih on progress. Hanya kendala pembebasan lahan puluhan petak lahan di Kadipiro, ada warga yang belum mau menerima ganti rugi, kita negosiasi ulang, tapi tawaran kompensasi sudah tidak bisa direvisi," ungkap Kasubdit Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bram Hertasning. (adr)

(wd)