SOLO, solotrust.com- Gebyar Hari Difabel Internasional (HDI) yang merupakan event tahunan persembahan dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNS 2018 kembali digelar. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap para penyandang disabilitas di Indonesia, umumnya dan Solo Raya khususnya.
Gebyar HDI PLB UNS 2018 mengusung tema "Masyarakat Inklusi Tangguh dan Berkelanjutan". Tema ini dipilih karena sudah saatnya bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap para penyandang disabilitas, demi terciptanya masyarakat inklusi tangguh dan berkelanjutan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Gebyar HDI PLB UNS 2018 merupakan puncak dari serangkaian acara menyambut Hari Difabel Internasional yang terdiri dari lima kegiatan, yaitu "Car Free Day (CFD) Ceria", kegiatan ini merupakan sebuah aksi untuk memperkenalkan pada masyarakat luas di Solo, yang telah dilaksanakan pada 11 November 2018, yakni Lomba Lukis Totebag INA BUNKA dengan tema "Keanekaragaman Budaya Indonesia", kegiatan ini merupakan ajang lomba lukis bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) SMP-SMA se-Solo Raya yang telah dilaksanakan pada 17 November 2018; Mural Competition, dengan tema "See Ability not Disability", kegiatan ini merupakan wadah para seniman untuk memberikan semangat dalam bentuk karya mural untuk kaum difabel, yang akan dilaksanakan pada 24 November 2018; Goalball Competition, kegiatan ini merupakan olahraga tim yang dirancang khusus untuk atlet dengan gangguan penglihatan yang terdiri dari 3 pemain tiap tim, yang akan dilaksanakan pada 24 November 2018; LKTI Nasional dengan tema "Pengembangan IPTEK dalam menyambut Sustainable Development Goal (SDG's) bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Revolusi Industri 4.0", kegiatan ini merupakan lomba karya tulis tingkat nasional yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i seluruh Indonesia jenjang S1, dilaksanakan pada 30 November 2018.
Seluruh rangkaian acara menyambut Hari Difabel Internasional 2018 di adakan di Jl. Slamet Riyadi Solo, untuk CFD Ceria; Lobby Gedung E FKIP UNS, untuk Lomba Lukis Totebag INA BUNKA; Student Center UNS, untuk Mural Competition dan Goalball Competition; Ruang Werkudara Perpustakaan Pusat UNS, untuk LKTI Nasional; sedangkan Gebyar HDI bertempat di Atrium Solo Grand Mall.
Talkshow Gebyar HDI 2018 dengan tema "Masyarakat Inklusi Tangguh dan Berkelanjutan" nantinya akan mengundang tiga pembicara dari sisi akademisi, pengusaha difabel, dan mahasiswa difabel berprestasi untuk memberikan gagasan mereka tentang tema yang diangkat pada talkshow ini.
Dr. Abdul Salim, M.Kes adalah pembicara dari sisi akademisi, ia merupakan dosen Program Studi Pendidikan Luar Biasa UNS. Selain itu juga merupakan Kepala Program Studi S2 Pendidikan Luar Biasa. Kemudian dari sisi pengusaha, panitia mengundang Triyono, S.Pt selaku Founder Difa City Tour, dan finalis wirausaha muda mandiri 2010, Best Social Impact Diplomat Success Challenge 2016, Juara 2 Allianz Empowering 2012 dan sebagai Training dan motivator kewirausahaan (UGM, UNDIP, STAN, ATMAJAYA). Pembicara yang terakhir dari mahasiswa yaitu Ni Made Arianti Putri, dia merupakan peraih dua mendali perak cabang olahraga paraatletik lari jarak 100 meter dan 400 meter pada ASIAN Paragames 2018. Arianti juga pernah diundang pada acara Hitam Putih di salah satu stasiun televisi pada 16 Oktober lalu.
Selain menghadirkan tiga pembicara, Talkshow Gebyar HDI ini juga turut menghadirkan Cahaya Dwi Dzullia selaku moderator, dia adalah mahasiswa PLB UNS. Tak sampai disitu, Gebyar HDI 2018 dengan tema "Masyarakat Inklusi Tangguh dan Berkelanjutan" juga mengundang guest star, yaitu Rizky Makarima, juara terfavorit Sunsilk Hijabhunt 2018. Dan Meca Sound, band ber-genre pop dari Fakultas Teknik UNS.
(wd)