Ekonomi & Bisnis

Manfaatkan Koran Bekas, Setyo Handmade Raup Jutaan Rupiah

Ekonomi & Bisnis

25 November 2018 07:12 WIB

Kristanti Nareswari memperlihatkan produk kreasi tas dari koran bekas. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Koran bekas ternyata dapat dikreasikan menjadi produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Adalah pasangan Prasetyo (46) dan Kristanti Nareswari (32) yang berhasil menyulap limbah koran menjadi beragam produk seperti tas, tempat pensil, hingga kotak tisu.

Bila dilihat sekilas, produk dengan merek Setyo Handmade ini seperti terbuat dari anyaman rotan. Kokoh, kuat dan bahkan tahan air, meski terbuat dari kertas. Bentuknya pun unik dengan hiasan cantik.



Kristanti mengaku, pembuatan produk kreasinya terinspirasi dari unggahan di media sosial tentang pemanfaatan koran bekas saat hamil anak pertama, 2013 silam.

"Awalnya belum bisa tapi terus ditelateni. Baru ditekuni sebagai usaha pada tahun 2015. Kalau ramai pembelinya baru setahun ini," tuturnya kepada solotrust.com, Jumat (23/11/2018).

Pembuatan kerajinan ini memerlukan bahan mudah didapat, yaitu koran atau kertas, lem kayu, cat pernis dan aksesosi. Meski awalnya kesulitan bahan baku kertas koran, sekarang sudah ia mengaku sudah memiliki supplier.

Cara pembuatan cukup mudah, koran bekas dipotong memanjang sesuai ukuran tertentu. Dengan bantuan lidi, lembaran koran dilinting. Lalu dianyam sebagaimana proses menganyam rotan sesuai bentuk yang diinginkan.

Mereka memanfaatkan barang-barang yang ada untuk membuat pola, seperti kardus bekas, loyang, hingga toples. Agar kokoh dan tidak mudah terkena kutu kertas, anyaman dilapisi lem kayu, dijemur cukup lama lalu dipernis.

Untuk proses menganyam saja, hanya bisa mengerjakan dua item dalam sehari. Sedangkan proses pembuatan satu item mulai dari menganyam, pelapisan lem, pernis, pasang aksesori hingga selesai butuh waktu tiga hari.

"Hasilnya, kuat dan tahan meski dicelup air. Ada garansi. Perawatan cukup dengan tisu basah agar bersih," paparnya.

Harga tas dipatok mulai Rp150 ribu. Lain dengan produk seperti tempat tisu atau tempat air mineral gelasan, di kisaran Rp100 ribuan. Dalam sebulan, pihaknya bisa memproduksi 25-30 unit atau setara omzet Rp5 juta.

Pemasaran produk hanya mengandalkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp serta dari mulut ke mulut konsumen. Pihaknya pun menerima bila ada yang ingin menjadi reseller.

Sejauh ini, pembeli atau pemesan produk tidak hanya di Jawa, tapi hingga luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, bahkan dari luar negeri. Namun ia mengaku tak berani menerima pesanan partai besar sebab belum ada karyawan.

Setyo Handmade sudah empat kali ikut pameran berkat fasilitasi Dinas Tenaga Kerja & Perindustrian, dan Dinas Koperasi & UMKM. Fasilitas berupa outlet gratis saat pameran di beberapa pusat perbelanjaan maupun pelatihan. (Rum)

(way)