Ekonomi & Bisnis

Mengintip Usaha Kantong Pakan di Dukuh Pepe Kecamatan Juwiring Klaten

Ekonomi & Bisnis

02 Agustus 2023 09:09 WIB

Maryati, salah satu pembuat kantong pakan burung di Dukuh Pepe, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten sedang menyiapkan bahan produks, Selasa (01/08/2023). (Foto: Dok. solotrust.com/Ade Dama)i

KLATEN, solotrust.com - Klaten merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah kaya destinasi wisata. Selain objek pariwisata, kabupaten ini juga dikenal dengan kerajinannya. 
 
Salah satu sentra kerajinan populer, yakni Dukuh Pepe, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten yang menjadi salah satu desa penghasil kantong pakan burung. 
 
Maryati, salah satu pembuat kantong pakan burung di daerah setempat mengatakan usaha kecil ini merupakan warisan turun-temurun sejak 40 tahun silam.
 
“Usaha ini sudah 40 tahun lalu, turun-temurun dari simbah,” ungkapnya, saat ditemui solotrust.com di tempat produksinya, Selasa (01/08/2023).
 
Maryati membuat kantong pakan burung dibantu suami dan satu tenaga kerja. Ia mengaku dalam satu hari mampu menghasilkan produk kantong pakan burung dengan jumlah tak menentu.
 
“Kalau ada pesanan ya cepat dibuat, kalau tidak ada pesanan tidak ada kantong, jadi hasil setiap hari tidak menentu,” bebernya.
 
Maryati mengatakan dalam sehari dirinya mampu meraup omzet sekira Rp650 ribu.
 
“Dalam satu hari Rp650 ribu, itu pun masih uang kotornya,“ ucapnya.
 
Lebih lanjut Maryati mengutarakan, modal dibutuhkan untuk proses pembuatan kantong pakan sekira Rp6 juta. 
 
“Kalau turun kertas bekasnya satu ton itu sekitar Rp6 juta,” ungkap dia.
 
Cara membuat kantong pakan dimulai dari membersihkan kertas. Setelah kertas bersih kemudian dilipat dan dipotong pinggir. 
 
Tahap selanjutnya, kertas dilipat menjadi kantong dan direkatkan menggunakan lem. Setelah itu baru dijemur.
 
Adapun untuk cara membuat lem sendiri, yakni dari tepung pati dicampur tawas kemudian direbus.
 
Maryati menambahkan, bahan baku kertas digunakan untuk membuat kantong pangan diantar dari pihak penampung kertas. Satu kantong pakan ini dijual dengan harga Rp650. Kantong pakan sudah jadi kemudian dijual di wilayah Solo. 
 
Kendati demikian, pembuatan kantong pakan juga memiliki kendala. Salah satunya saat musim hujan, mengharuskan proses penjemuran dilakukan selama dua kali.
 
Maryati menceritakan jumlah pembuat kantong pakan di Dukuh Pepe belakangan mulai berkurang. Mereka rata-rata beralih pekerjaan menjadi penjahit.
 
*) Reporter: Ade Dama/Nadia Rahma

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya