Hard News

Kelengkeng Kelompok Tani Nogosari Jadi Ikon Baru di Boyolali

Jateng & DIY

04 Desember 2018 19:06 WIB

Kelompok tani subur di Desa Tegalgiri menanam lengkeng varietas itoh. (solotrust-jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Terinpirasi dari petani kelengkeng di wilayah Prambanan, Klaten, kelompok tani subur di Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali menanam lengkeng varietas itoh. Kelompok tani subur tersebut menanam kelengkeng sejak 2013 di atas tanah seluas sekitar 1 hektare lebih.

Saat ditemui di kebun kelengkeng desa setempat, Sukono, selaku ketua kelompok tani subur mengatakan, sebelum membuat kebun kelengkeleng petani subur melakukan studi banding ke kelompok tani di Kecamatan Prambanan, Klaten pada 2013 silam.



"Saya bersama petani di sini studi banding ke Prambanan, usai dari sana langsung dirapatkan, dan hasilnya para petani di sini setuju menanam bibit kelengkeng," katanya kepada wartawan, Selasa (4/12/2018).

Sementara itu, Kepala Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Ngateman mengatakan, pemerintah desa sangat merespon dengan baik adanya kebun kelengkeng yang dikelola kelompok tani subur ini. Pasalnya, dengan adanya kebun kelengkeng ini Desa Tegalgiri mulai dikenal banyak orang.

"Buahnya masih kecil-kecil saja sudah banyak yang memesan. Di kebun ini warga bisa langsung petik sendiri makan di sini. Ya, saat ini yang paling banyak berkunjung di sini rata rata dari anak sekolah bersama gurunya. Mereka mengenalkan tanaman jenis kelengkeng terhadap muridnya," kata dia.

Kendati sering dikunjungi banyak orang, lanjut dia, pihak desa akan memperluas tanaman kelengkeng itoh ke seluruh desa. Menurutnya, jenis tanaman buah ini nantinya akan menjadi ikon Desa Tegalgiri.

"Kami sudah mendapat bantuan bibit kelengkeng dari Pemkab Boyolali sebanyak 1.500 bibit. Bibit ini nanti akan kami distribusikan ke warga. Jadi warga di sini nanti harus menanam kelengkeng. Tidak boleh bibit tersebut keluar dari desa ini," ujar dia.

Pihaknya juga berharap kepada Pemkab Boyolali untuk memberikan bantuan pompa air. Pasalnya, di saat datang kemarau tiba, kelompok tani kesulitan mendatangkan air untuk mengairi tananamannya.

"Kami berharap Pak Bupati mau memberikan mesin pompa air. Sebab, ini sangat dibutuhkan petani kelengkeng," harapnya. (Jaka)

(way)