Hard News

Miris, Divonis 2 Tahun Bertahun Hidup, Bayi Hidrosefalus Butuh 2 Milyar untuk Operasi

Jateng & DIY

8 Desember 2018 21:25 WIB

Sofiah Nabila, balita penderita atresia bilier dan hidrosefalus.

SUKOHARJO, solotrust.com- Tidak memiliki uang, pasangan suami istri Mufid Ardiansah dan Suci Nurani warga Dusun Demangan, Desa baki, Pandeyan, Sukoharjo harus rela melihat anak ketiganya terbaring sakit. Kedua pasangan ini hanya bisa pasrah saat dokter memvonis Sofiah Nabila, anak ketiga mereka hanya mampu bertahan hidup selama 2 tahun.

Kedua orang tua Nabila tidak bisa berbuat banyak ketika rumah sakit mengharuskan mereka membayar Rp 2 miliar untuk operasi Sofia Nabila.



Sofia Nabila menderita 2 penyakit ganas, yaitu atresia bilier dan hidrosefalus. Kedua mata Sofia menderita kebutaan dan kepala Nabila membesar. Agar bisa hidup normal Nabila diharuskan operasi di salah satu rumah sakit di Jakarta. Setiap hari ayah Nabila yang hanya buruh bekerja sebagai tukang rosok tidak memungkinkan untuk menyediakan uang pengobatan Nabila senilai Rp 2 miliar rupiah. Penghasilan ayah Nabila sebagai tukang rosok hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika ada kelebihan uang, maka ditabung atau membeli obat untuk Nabila.

Hingga saat ini karena belum mampu melakukan pengobatan seperti yang diharapkan, Nabila sehari-hari hanya berbaring dan digendong oleh ibunya.

kondisi bayi dan penghasilan keluarga yang pas-pasan mengguna mengundang simpati dari sejumlah pihak, di antaranya adalah Yayasan Lentera Sedekah Sabilillah. Yayasan ini mendatangi rumah Nabila dan memberikan bantuan kepada pihak keluarga.

Perwakilan dari Lentera Sedekah Sabilillah Aminah mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan bantuan, namun demikian diharapkan partisipasi dari seluruh pihak untuk bersama-sama. Namun demikian diharapkan partisipasi dari seluruh pihak untuk bersama-sama membantu pembiayaan Nabilah, apalagi biaya yang dibutuhkan mencapai angka Rp 2 miliar rupiah.

“Kami mengajak dan berharap akan diikuti oleh semua masyarakat, semua pihak, semua unsur lintas komunitas untuk bersama-sama membantu pembiayaan operasi Nabila, mengingat biaya yang dibutuhkan Nabila sangat tinggi, mencapai angka 2 milyar rupiah.” Tuturnya.

Aminah menambahkan, donasi bisa langsung diberikan kepada pihak keluarga di Dusun Demangan, Desa Baki Pandean, Kecamatan baki, Kabupaten Sukoharjo.

Secara medis Atresia Bilier merupakan penyakit saluran empedu yang langka dan hanya menyerang pada bayi. Penyakit ini lebih sering terjadi dan tidak disadari hingga 2 sampai 4 Minggu pasca kelahiran.

Kejadian serupa juga terjadi pada bayi yang lahir dengan atresia bilier fetal di mana bayi ini juga memiliki kecacatan pada jantung, limpa ataupun usus. Sedangkan penyakit hidrosefalus seperti yang diderita oleh Nabila adalah terjadinya penumpukan cairan pada rongga otak atau yang disebut dengan ventrikel. Penyakit Hidrosefalus ini ditandai dengan pembesaran di kepala bayi. Di Indonesia sendiri sedikitnya terjadi 150 kasus Hidrosefalus per-tahun. (nas)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya