Pend & Budaya

Dua Buku Karya Dosen UNS Dibedah, Salah Satunya tentang Sekolah Responsif Gender

Pend & Budaya

19 Desember 2018 19:36 WIB

Dua buah buku karya dosen UNS yang dibedah. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Dua buku karya dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terbitan UNS Press dibedah di Ruang Sidang 2 Gedung Pusat dr Prakosa, UNS, Solo, Selasa (18/12/2018).

Buku pertama berjudul "Stimulasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi" karya Prof Dr rer.nat Sajidan, seorang pakar pendidikan yang mengajar di Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.



Lanjut buku kedua berjudul "Merancang Sekolah Responsif Gender: Kasus di Indonesia" tulisan Prof Ismi Dwi Astuti Nurhaeni yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS Prof Dr Widodo Muktiyo yang membuka acara tersebut menyampaikan, buku ini merupakan bagian dari peradaban dalam menuangkan ide dan gagasan.

“Saya sangat memberikan apresiasi kepada dua dosen yaitu Prof Sajidan dan Prof Ismi yang telah menulis buku ini, semoga dosen UNS tidak hanya aktif menulis jurnal melainkan banyak dosen yang juga menulis buku,” terang Widodo kepada wartawan di UNS.

Sementara itu, Prof Ismi mengatakan bahwa buku karyanya ini mengkritisi implementasi sekolah responsif gender dilihat dari pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Responsif Gender.

“Diharapkan hadirnya buku ini bisa bermanfaat untuk kita bersama,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala UNS Press Budi Siswanto menuturkan, acara bedah buku memang diadakan secara rutin. Menurutnya, acara tersebut selain untuk mendekatkan interaksi antara penerbit, penulis, dan pembaca buku, juga sebagai wahana untuk memantik semangat giat menulis bagi civitas akademika.

Acara bedah buku ini juga menjadi ajang promosi bahwa UNS Press mampu menerbitkan buku-buku berkualitas.

Ia menyebut banyak penulis, baik dari kalangan internal maupun eksternal UNS, yang mempercayakan bukunya untuk diterbitkan melalui UNS Press.

"Pembelian buku terbitan UNS Press diharapkan semakin meluas hingga luar negeri, baik yang lewat Book Store UNS maupun secara online,” tandas Budi. (adr)

(way)