SOLO, solotrust.com- Kota Solo dikenal identik dengan akulturasi budaya etnis Tionghoa dengan Jawa. Multikulturalisme warganya semakin terasa saat Imlek tiba, kawasan pecinan bakal disibukkan dengan kegiatan tradisi Imlek, tak luput Jalan Jendral Sudirman dan Kawasan Pasar Gede yang setiap tahunnya menjadi pusat perayaan malam tahun baru Imlek bakal dihiasi ribuan lampion berwarna merah di langit-langitnya dan lampion berbentuk shio di jalanan seputarnya.
Ketua Panitia Bersama Solo Imlek 2019, Sumartono Hadinoto menerangkan, pihaknya bakal memasang sebanyak 5000 lampion, lampion 12 shio, neon box 12 shio, lampion shio Babi, lampion dewa rejeki, dan lampion punokawan. Panitia menghadirkan lampion yang berbeda bentuk dari tahun sebelumnya yang dimaksudkan agar pengunjung memiliki koleksi dokumentasi yang berbeda dalam perayaan Imlek tiap tahunnya.
"Perakitannya sudah kami lakukan sejak awal Desember 2018 lalu, nanti tanggal tanggal 27 Januari dites lampionnya, kemudian penyalaan dimulai 28 Januari hingga 28 Februari, selama satu bulan penuh. Selain itu, lampion shio juga baru modelnya, agar pengunjung tidak bosan," kata Sumartono kepada solotrust.com di sela kegiatan, Senin (21/1/2019).
Sementara disinggung terkait letak lampion dengan adanya penataan di Jalan Jenderal Sudirman pada segmen Bank Indonesia - Gladag yang masih dalam masa pembangunan, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Surakarta, kemungkinan besar lampion shio yang biasanya terpasang di lokasi itu bakal dikonsentrasikan di Kawasan Balai Kota atau Pasar Gede.
"Karena ada perbaikan agar tidak mengganggu, nanti lamipon dikonsentrasikan dari BI ke Balai Kota," katanya
Di samping itu, masyarakat tak hanya disuguhkan hiasan lampion untuk berswafoto maupun selfie. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bakal ada rangkaian prosesi Imlek lainnya, antara lain Grebeg Sudiro 3 Februari, wisata air kali pepe, Cap Go Meh 19 Februari hingga Solo Imlek Festival yang pada tahun ini digelar diakhir rangkaian acara pada 20-23 Februari. (adr)
(wd)