SOLO, solotrust.com - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Pusat Slamet Ma'arif mengaku baru mengetahui dirinya masuk dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi Tim Kampanye Daerah Paslon 01 Surakarta dari awak media.
Hal itu ia sampaikan usai menjalani pemeriksaan di Kantor Bawaslu Surakarta, Selasa (22/1/2019). Pemeriksaan yang dijalani menyusul dugaan kampanye dalam sebuah acara tablig akbar di Kota Solo, 13 Januari lalu.
Saat disinggung wartawan mengenai kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi dari Tim Kampanye Daerah Paslon 02 Surakarta, ia mengaku baru mengetahuinya dari media dan tidak diberitahu perihal posisinya di tim sukses tersebut.
"Saya jelaskan, saya baru tahu saya bagian dari BPN dari kawan-kawan media karena saya sampai sekarang juga belum menerima SK dari BPN," kata Slamet kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di kantor Bawaslu Surakarta.
Ia menyebut baru mengetahui perihal tersebut saat namanya disetorkan kepada Bawaslu sebagai Wakil Ketua BPN Prabowo Sandi saat menjalani masa pemeriksaan hari ini.
"Tadi ditunjukkan oleh Bawaslu dan saya baru lihat tadi, memang nama saya ada dan disetorkan ke Bawaslu sebagai Wakil Ketua BPN. Jadi saya melihat bentuknya yang disetorkan kepada KPU ya tadi dari Bawaslu, artinya kemarin saya belum pernah melihat, bentuk SK saya belum menerima" ujarnya.
Slamet mengklaim gerakan Persaudaraan 212 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung ijtima ulama. Dia mengaku tidak memikirkan untuk masuk ke dalam timses Paslon.
"Selama ini saya berjuang di lapangan karena saya komit terhadap ijtima ulama. PA 212 sudah satu rangkaian, satu gerakan untuk mendukung fatwa ijtima ulama. Jadi posisi di mana pun kami rasa tidak ada urusan masuk atau tidak masuk tim, tidak urusan yang terpenting ijtima ulama ," tegasnya. (adr)
(way)