SRAGEN, solotrust.com - Sebuah agenda untuk menyiapkan langkah-langkah menyongsong tahun 2020 digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen Sragen. Acara bertitel Konsultasi Publik ini berlangsung di Ruang Sukowati kompleks Setda Sragen, Kamis(31/1/2019).
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Sragen Tugiyono menyampaikan, acara konsultasi publik digelar untuk penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sragen pada tahun 2020. Pada kesempatan ini, Tugiyono meminta agar usulan-usulan yang muncul harus yang urgent.
Sementara Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno saat memberi sambutan pembukaan menyebut, konsultasi publik sebagaimana mekanisme yang ada, menjadi hal penting karena kegiatan yang disiapkan sejak awal akan menjadi hal strategis.
Menurut Dedy, hal ini bagian dari separo keberhasilan, karena sebuah keberhasilan akan ditentukan pada perencanaannya. Karena itu, menurut Dedy konsultasi ini akan memberi kontribusi yang besar.
"Harus diingat, sebuah keberhasilan akan ditentukan sejak dari perencanaannya, sehingga saya apresiasi para peserta konsultasi publik ini dalam memberi kontribusi," tandas Dedy sebelum membuka acara.
Di Kabupaten Sragen, bidang yang akan digarap sangat besar, karena jumlah warga yang berjumlah sekitar satu juta. Oleh sebab itu, pada Januari 2019 Sragen sudah menatap dan membayangkan apa yang akan dikerjakan pada tahun 2020 yang akan datang.
Beberapa hal pokok yang menjadi isu strategis, menurut Dedy di antaranya; Perwujudan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, dalam hal ini yang dihadapi adalah kualitas tenaga kerja, kualitas SDM. Selain itu, angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi, juga angka kemiskinan masih di atas rata-rata nasional.
Isu yang lainnya adalah investasi jasa dan pariwisata yang masih rendah. Kesenjangan antarwilayah masih terasa, karena di sisi utara masih dinilai tertinggal. Isu lain yang akan dihadapi adalah tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah yang aman.
Informasi penting dalam kegiatan ini juga disampaikan oleh Kepala BPPKAD Sragen Dwiyatno yang memprediksi keuangan yang ada pada 2020 adalah sekitar Rp2 trilliun.
Salah satu kontribusi besar dalam PAD adalah sektor pajak. Menurut Dwiyatno, sebagian besar pendanaan di Sragen masih bergantung kepada bantuan pusat.
"Salah satu syaratnya untuk mendapatkan tambahan dari bantuan pusat, Pemkab harus bisa meraih predikat WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian," tutur Dwiyatno.
Agenda Konsultasi Publik ini setelah dibuka oleh Wakil Bupati, dilanjutkan tanya jawab yang dipandu oleh Sekda Sragen Tatag Prabawanto. (Saf)
(way)