Ekonomi & Bisnis

14 Daerah Ini Masuk Zona Merah Kemiskinan di Jateng

Ekonomi & Bisnis

12 Februari 2019 18:24 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

SEMARANG, solotrust.com – Masalah kemiskinan masih menjadi sorotan di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Bahkan hampir setengah daerah di Jateng masuk ke dalam zona merah kemiskinan.

Sebanyak 14 daerah yang masuk zona merah kemiskinan Purworejo, Demak, Brebes, Blora, Rembang, Pemalang, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Wonosobo, Sragen dan Grobogan.



Saat ini, jumlah penduduk miskin Jateng sebanyak 3,87 juta jiwa. Padahal, pada awal tahun 2018, jumlah penduduk miskin mencapai 3,90 juta jiwa atau mengalami penurunan sebanyak 29,8 ribu orang dalam setahun.

Menurut Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sri Winarna, perempuan yang terpaksa menjadi kepala keluarga mempengaruhi kemiskinan hingga mencapai angka 40 persen.

Penyebabnya, faktor pernikahan dini dan perceraian. Hingga kini, pernikahan dini masih menjadi perhatian khusus Pemprov Jateng.

“Kalau perempuan menikah usia anak, lulusan SMP, bagaimanapun mereka tidak bisa bekerja di formal. Kebanyakan informal. Kemudian cerai dan jadi kepala keluarga,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (11/2/2019).

Untuk itu, mulai 2019 ini pemberdayaan perempuan kepala keluarga menjadi salah satu langkah yang dipilih untuk mengentaskan masalah kemiskinan. Pemerintah tengah berusaha menghapuskan segala diskriminasi yang terjadi pada perempuan di tengah hangatnya isu gender, salah satunya dengan PUG.

Hal tersebut dilakukan sekaligus jadi upaya pemerintah untuk menekan jumlah pernikahan dini, yang menjadi salah satu biang kemiskinan di Jateng.

“Prioritas pengarusutamaan gender ini untuk pengentasan kemiskinan di 14 daerah merah kemiskinan. Karena, salah satu kesenjangan perempuan itu di sektor kemiskinan,” papar Sri Winarna.

(way)