Hard News

Cegah Abrasi Dengan Menanam Mangrove di Sepanjang Pantai Sumur Towo

Hard News

13 Februari 2019 01:06 WIB

Penanaman mangrove di sepanjang pantai sumur towo Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Pati.

PATI, solotrust.com- Koramil 10/Dukuhseti tanam mangrove di sepanjang pantai sumur towo Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti Bersama KKN UNDIP Semarang, Kopilink ( komunitas pecinta lingkungan), Siswa/siswi SMK Madarijul Huda dan masyarakat, Selasa (12/2/2019)

Tujuan dilaksanakan penanaman mangrove adalah untuk mengurangi abrasi pantai agar tidak masuk ke pemukiman setempat. Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir. Selain itu untuk mencegah erosi dan abrasi pantai di wilayah Sumurtowo Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.



Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik, karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.

Panitia Nandur Mangrove dari KKN Undip Rifqi Zuhdi menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan bhakti dari KKN Undip peduli lingkungan di Desa Kembang, khususnya Dukuh Sumurtowo.

“Kami sadar akan betapa pentingnya lingkungan hidup  Khususnya ekosistem di pesisir seperti adanya erosi dan abrasi pantai, untuk itu kami dari KKN undip  yang ada di Desa Kembang dengan menggandeng KOPILINK mengadakan kegiatan “Nandur Mangrove Njogo pesisir “dan terimakasih sudah dibantu sama komponen masyarakat khususnya anggota Koramil Dukuhseti  dan karang taruna Desa Kembang serta masyarakat setempat.” Tuutrnya.

Kades  Desa Kembang  Juremi  dalam  sambutanya menjelaskan, selaku kepala desa ia mengucapkan terima kasih kepada KKN Undip dan Kopilink serta pihak-pihak yang sudah peduli terhadap kondisi keadaan wilayah pesisir  

“Perlu kami jelaskan bahwa pantai Sumurtowo di tahun 2012 pernah terjadi abrasi hampir sampai ke pemukiman warga, sehingga kami mengapresiasikan kegiatan KKN ini untuk mengembalikan ekosistem yang ada di pesisir secara pelan pelan,” Pungkasnya.  

(wd)