Hard News

Magma Merapi Terus Bergerak, Seismograf Deteksi Gempa Vulkanik B

Jateng & DIY

14 Februari 2019 16:07 WIB

Gunung Merapi dilihat dari Selo, Boyolali. (solotrust-jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Gempa vulkanik B Gunung Merapi terjadi pada Kamis, (14/2/2019) pagi. Meski tak terasa, getaran akibat gempa dangkal tersebut dapat terdekteksi oleh seismograf yang berada di Pos Pantau Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Suraji, petugas pos pengamatan Gunung Merapi Jrakah mengatakan, gempa vulkanik B tersebut terjadi karena adanya aktivitas Merapi berupa pergerakan magma dari perut bumi menuju kawah.



“Guguran lava pijar Rabu hingga Kamis ini terjadi 5 kali guguran dengan durasi 15-40 detik dengan jarak luncur 300–400 meter menuju hulu Sungai Gendol,” katanya kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).

Dikatakanya, gempa vulkanik B ini termasuk gempa dangkal sehingga getarannya tidak dapat dirasakan oleh warga.

“Sementara ini puncak Gunung Merapi pada Kamis pagi tidak terlihat begitu jelas dari pos pengamatan Gunung Merapi di Jrakah. Ya, karena sedikit berkabut,” kata Suraji.

Data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di pos pengamatan Gunung Merapi, kata dia, sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB kemarin terjadi 11 kali guguran lava pijar. Kemudian hari ini pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 tadi terjadi sebanyak 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 300–400 meter menuju hulu Sungai Gendol.

"Lava pijar tersebut mengarah ke Sungai Gendol,” ujar dia.

Pihak BPPTKG juga mengimbau kepada warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan beraktivitas di radius yang telah ditentukan yaitu, 3 kilometer di luar puncak Gunung Merapi.

“Meski aktivistas Gunung Merapi terus meningkat, namun status Gunung Merapi masih pada level dua atau Waspada,” lanjutnya. (Jaka)

(way)