SOLO, solotrust.com – Sebanyak 14 siswa pengidap HIV/AIDS di Kota Solo terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah. Mereka ditolak oleh orang tua siswa lainnya lantaran takut tertular.
Untuk sementara, anak dengan HIV/AIDS (ADHA) itu ditampung di Yayasan Lentera. Puger Mulyono selaku Pengasuh Yayasan Lentera mengatakan, sudah sepekan ini belasan anak tersebut tidak diperbolehkan lagi masuk sekolah.
“Anak-anak kami yang di SD yang dikeluarkan itu sejak Jumat (8/2/2019), sudah satu minggu ini mereka tidak boleh sekolah,” katanya, kemarin.
Puger menuturkan, alasannya karena pihak sekolah didemo oleh wali murid yang takut anaknya tertular. Bahkan wali murid mengancam pihak sekolah untuk mengeluarkan anaknya agar tidak sekolah di tempat tersebut jika tidak mengeluarkan ADHA.
“Alasannya ya itu, karena pihak sekolah didemo sama wali murid, karena mereka khawatir dan takut ,” imbuh Puger.
Kini pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Surakarta untuk mencari sekolah yang mau menerima 14 siswa tersebut. Anak-anak tersebut juga dianggap berhak untuk mendapatkan pendidikan serta mendapat perlindungan dari diskriminasi.
Puger berharap agar ke depannya anak-anak tersebut bisa terpenuhi hak-haknya sebagai anak negara. (dwm)
(way)