Ekonomi & Bisnis

Solo Alami Deflasi pada Februari 2019

Ekonomi & Bisnis

3 Maret 2019 08:04 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mengemukakan bahwa Kota Solo mengalami deflasi pada Bulan Februari 2019. Solo mengalami deflasi sebesar 0,9 persen, berbeda jauh dengan Januari 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dan Februari 2018 yang mengalami inflasi 0,49 persen.

"Dari hasil survei yang kita lakukan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok pada Bulan Februari 2019 mengalami penurunan sehingga menghambat laju inflasi," tutur R Bagus Rahmat Susanto, Kepala BPS Solo, Jumat (1/3/2019).



Beberapa komoditas kebutuhan pokok yang menyumbang deflasi antara lain tarif angkutan udara mengalami penurunan harga 15 persen, harga telur ayam ras turun 10 persen, harga cabai rawit turun 21 persen, harga BBM turun 1 persen, dan harga daging ayam ras turun 3 persen.

Adapun kelompok pengeluaran yang menyebabkan deflasi antara lain kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan harga 0,48 persen, kelompok sandang turun harga 0,01 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,96 persen.

Meski Solo mengalami deflasi, namun masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain harga bawang putih naik 19 persen, harga pepaya naik 6 persen, tarif servis kendaraan naik 4 persen, harga mobil naik 1 persen, dan biaya taman kanak-kanak naik 7 persen.

Bagus menambahkan, laju Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun kalender Februari 2018 tercatat 0,29 persen sedangkan laju IHK year on year atau yoy (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebesar 1,68 persen.

Dari enam kota di Jawa Tengah yang dihitung IHK-nya, selama Februari 2019, semua terpantau mengalami deflasi. Deflasi yang dialami Solo lebih rendah dibanding Semarang yang mencapai 0,37 persen.

Rilis inflasi BPS tersebut berbeda dari prediksi yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo. Sebelumnya, Wakil Ketua TPID Solo Bandoe Widiarto sempat memprediksi pada Februari 2019 Kota Solo akan mengalami inflasi tipis dan tidak terjadi deflasi.

"Februari tidak berpotensi deflasi, kelihatannya belum. Kita kan melihat komoditas penyumbang inflasi seperti bawang putih masih impor, bawang merah juga penyebab inflasi, masih sekitar volatile food yang menjadi penyumbang inflasi. Ya syukur, syukur deflasi, tapi rasanya inflasi tipis," tuturnya beberapa waktu sebelumnya.

Menurut Bandoe, pertumbuhan ekonomi Kota Solo di Bulan Februari 2019 lebih landai karena sudah digenjot pada periode Desember 2018 dan Januari 2019. (Rum)

(way)