SOLO, solotrust.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,22 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender 2021 sebesar 0,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) sebesar 1,72 persen.
Kepala BPS Kota Solo, Totok Tavirijanto menyatakan, angka deflasi Solo lebih tinggi daripada Jawa Tengah dan nasional, masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,16 persen. Kelompok pengeluaran paling memengaruhi deflasi, yakni daging ayam ras sebesar 0,14 persen; cabai merah sebesar 0,06 persen; cabai rawit sebesar 0,04 persen; bawang putih dan semangka masing-masing 0,02 persen.
“Sebaliknya telur ayam ras, kacang panjang, es, besi beton, dan pepaya menjadi penyumbang inflasi. Telur ayam ras naik 0,03 persen; kacang panjang dan es masing-masing naik 0,02 persen; sedangkan besi beton dan pepaya masing-masing naik 0,01 persen,” ungkap Totok Tavirijanto, Kamis (01/06/2021).
Di lain sisi, kelompok pendidikan cenderung stabil.
“Kelompok pendidikan bulan ini masih stabil, sekarang berada di angka 0,00 persen,” tuturnya.
Berdasarkan data BPS Kota Solo pada Juni 2021, dari enam kota yang dihitung IHK-nya, semua mengalami deflasi. Adapun kota-kota tersebut, antara lain Tegal, Cilacap, Solo, Purwokerto, Semarang, dan Kudus.
“Deflasi terbesar terjadi di Tegal sebesar 0,36 persen, disusul dengan Cilacap sebesar 0,25 persen. Kemudian di posisi ketiga ada Solo dengan deflasi sebesar 0,22 persen, Purwokerto 0,20 persen, Semarang 0,14 persen, dan terakhir Kudus sebesar 0,09 persen,” terang Totok Tavirijanto. (Azizah/Azmi)
(and_)