SOLO, solotrust.com - Memasuki bulan Maret, tren pasar mebel lumayan meningkat dibanding bulan Februari yang terhitung low season. Hal itu diungkap oleh Mey Ling Hoei, pemilik Pusat Meubel Margo Murah Baru, pada solotrust.com, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, penjualan mebel terdapat siklus naik turun setiap tahun. Penjualan sepi terjadi di bulan Februari dan bulan sesudah Lebaran yang diperkirakan bulan Juni tahun ini. Peak season terjadi 3 kali dalam setahun, yaitu Januari, saat Lebaran dan Desember. Khusus di akhir tahun, penjualan naik diperkirakan banyak orang menikah, banyak agenda dan liburan Natal dan Tahun Baru.
"Kondisi penjualan di Januari 2019 dibanding tahun sebelumnya naik sekitar 20 % - 25 %. Bulan Februari 2019 dibanding bulan yang sama di tahun sebelumnya kondisi stagnan rendah. Mungkin karena jumlah harinya lebih pendek jadi mempengaruhi omset. Bulan Maret 2019 dibanding bulan yang sama tahun lalu kemungkinan naik sekitar 15 % - 20 %," terangnya.
Ia menjelaskan, biasanya di bulan Februari orang cenderung menunda belanja. Kemudian saat bulan Maret dana mulai terkumpul, masyarakat bisa membeli kembali. Meski demikian, bila konsumen sudah membeli barang baru di awal tahun, bisa jadi setelah Lebaran tidak belanja. Apalagi barang-barang mebel bersifat durable, bisa dipakai dalam jangka waktu panjang.
Sedangkan khusus untuk penjualan spring bed, kata Mey Ling, tidak ada kaitan dengan momentum Nataru, tapi karena musim orang menikah. Sejauh ini, tren penjualan spring bed lebih ke kualitas bukan lagi melulu karena harga. Menurut pengamatannya, konsumen sekarang lebih bersedia untuk membeli kasur yang berkualitas lebih bagus meskipun harga lebih mahal. Karena kasur yang berkualitas lebih bagus untuk kesehatan.
Selain itu, konsumen memilih produk yang lebih nyaman dan lebih bagus untuk kesehatan. Terlihat dari tren lemari dan sofa lebih ke arah minimalis menyesuaikan ukuran rumah. Banyak konsumen yang memilih lemari dengan cermin sehingga tidak harus membeli meja rias terpisah. Untuk sofa, konsumen suka model simpel dengan oscar atau kain warna gelap sehingga tak mudah kotor.
Tahun ini, pihaknya optimis penjualan furnitur baik terlebih berbagai upaya telah diagendakan untuk menarik minat konsumen. Antara lain mengadakan bazaar, berpartisipasi dalam pameran, menggandeng pihak terkait, memperbarui diskon para merchant yang bekerjasama hingga meluncurkan aplikasi bagi anggota.
"Kita optimis karena menambah banyak aktivitas untuk promosi. Saat ini persaingan pasar semakin ketat bila tidak banyak aktivitas maka omset akan tergerus. Caranya dengan mengadakan bazaar, mengikuti pameran, dan lainnya," paparnya.
Pada Januari lalu, pihaknya mengadakan bazaar di Ambarukmo Plasa Yogyakarta. Di Solo Grand Mall bazaar diadakan pada Februari. Maret ini, pameran digelar di The Park Mall Solo Baru selama 2 bulan mulai 7 Maret 2019. Bekerjasama dengan MegaZip, pihaknya menawarkan promo hanya bayar biaya admin Rp 99.000 sudah bisa membawa pulang furnitur yang diinginkan.
Untuk memudahkan konsumen, pihaknya telah meluncurkan aplikasi mobile Margo Murah Baru di Google Play Store pada 7 Februari lalu. Berdasar data per 8 Maret 2019, aplikasi itu sudah diunduh hingga 2118 orang. Konsumen dapat mendaftarkan atau mengubah VIP Member Card fisik menjadi e-member card. Sebanyak 15 ribu item tercatat di aplikasi sehingga konsumen bisa melihat spesifikasi produk baru memilih produk sesuai dana. Sedanglan di toko, produk yang dipajang tidak selengkap di katalog aplikasi.
"Kartu fisik kadang lupa dibawa, sekarang diubah menjadi e-member. Ini yang berpengaruh besar pada jumlah pengunduh aplikasi toko. Apalagi menjadi member mendapat benefit banyak seperti harga khusus member dan diskon di merchant-merchant. Aplikasi lebih memudahkan dan membuat konsumen lebih nyaman berbelanja," imbuhnya.
Saat ini, Pusat Meubel Margo Murah Baru tengah mempersiapkan pembukaan 2 cabang baru pada bulan April 2019. Tujuannya untuk semakin memperluas jangkauan penjualan di wilayah Solo Raya. Kedua cabang rencananya dibuka di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar dan di Wirun, Bekonang, Sukoharjo. (Rum)
(wd)