Hard News

Soal Aksi 133 Driver Solo Raya, Begini Tanggapan Pihak Gojek

Jateng & DIY

13 Maret 2019 19:26 WIB

Aksi 133 mitra Gojek Solo. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Pihak manajemen Gojek Solo tidak memberikan pernyataan apapun terkait  Aksi 133 yang dilakukan ratusan driver Gojek Solo Raya pada Rabu (13/3/2019) siang. Namun kantor pusat Gojek segera mengeluarkan rilis berkenaan dengan penyampaian aspirasi yang dilakukan di Solo.

"Ini pasti di-contact sama Corp Affairs," ujar Mariana, District Head Gojek Solo saat dihubungi solotrust.com melalui WhatsApp, Rabu (13/3/2019).



Baca juga : Tuntut Tarif Manusiawi, Ratusan Driver Gojek Solo Raya Gelar Aksi 133

Regional Corporate Affairs Gojek Domy, menerangkan bahwa respon pihaknya terkait penyampaian aspirasi para mitra hari ini sesuai pernyataan Vice President Corporate Affairs Gojek Michael Reza, melalui siaran pers yang diterima solotrust.com di hari yang sama.

Michael Reza menjelaskan terkait skema insentif, yang dimaksud adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

Skema insentif ini merujuk pada tuntutan para driver terkait dengan dihapusnya subsidi sebesar Rp2.400 per tanggal 4 Maret 2019. Sebelumnya, para driver bisa menerima Rp6.400 untuk order jarak pendek.

"Fokus kami terkait kesejahteraan tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Salah satu bentuk perwujudan aspirasi mitra adalah diluncurkannya berbagai program kesejahteraan mitra, melalui program Gojek Swadaya," paparnya melalui siaran pers yang diterima solotrust.com.

Menurut pihak Gojek, program ini dinilai dapat meringankan pengeluaran sehari-hari mitra, memberi akses ke program asuransi terjangkau, serta memberi akses ke berbagai program pengaturan keuangan bagi masa depan mitra dan keluarganya.

Pihaknya juga sedang mengeksplorasi berbagai program peningkatan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan untuk mitra. Salah satunya melalui kegiatan Bengkel Belajar Mitra yang membekali mitra dengan pengetahuan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan.

Kemudian terkait dengan penghapusan data mitra yang ter-suspenp, saat ini pihaknya sedang memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi. Di mana melalui sesi Kopdar secara berkala, manajemen Gojek rutin berdiskusi dengan mitra driver aktif. Sesi-sesi kopdar selama beberapa bulan belakangan ini disebut membahas mengenai kebijakan suspensi sehingga dapat lebih mudah dipahami dan terkomunikasikan dengan baik demi menjaga kualitas layanan Gojek.

Sedangkan terkait sistem alokasi (penghapusan order prioritas), kata Reza, Gojek berkomitmen terus meningkatkan kemudahan dan kenyamanan mitra driver dalam bekerja. Salah satunya dengan menerapkan sistem alokasi order yang baru.

Pada sistem yang baru ini, kedekatan dengan titik lokasi bukan satu-satunya parameter dalam pembagian order. Order dari konsumen akan disebarkan ke mitra yang berada pada radius tertentu. Mitra yang paling rajin (tidak pilih - pilih order), punya rating tinggi, berpeluang lebih besar untuk mendapatkan order tersebut.

"Melalui sistem yang baru ini, jumlah mitra driver yang berbuat curang menggunakan fake GPS dapat berkurang. Sistem baru ini juga secara tidak langsung membuat pengguna mendapat kualitas pelayanan yang lebih baik," jelasnya.

Pihak Gojek mengakui bahwa dari hasil mediasi dengan para driver, ada langkah-langkah lain yang harus ditindaklanjuti. Pihaknya tidak dalam posisi menerima atau menolak tuntutan, namun saat ini dalam proses mediasi.

"Dari tuntutan teman-teman (Driver Gojek Solo Raya), rasanya mencakup tiga hal tersebut dan kami berikan penjelasannya secara utuh," imbuh Domy. (Rum)

(way)