SOLO, solotrust.com - Ratusan anak usia sekolah dasar memadati kawasan Taman Balekambang, Sabtu (30/3/2019) pagi ini. Mereka tampak antusias mengikuti sejumlah permainan yang menuntut ketangkasan dan kreativitas mereka.
Rupanya kegiatan tersebut digelar oleh PT. Madurasa Unggulan bertajuk Fit Olympic yang melibatkan ratusan siswa dari 16 SD di Kota Solo untuk beradu dalam permainan tradisional yang dipertandingkan, meliputi, Gobak Sodor, Bola Gebuk, Balap Karung dan Betengan. Masing-masing kelas di tiap SD dibagi dan dipertandingkan dalam beberapa permainan tradisional tersebut.
Salah satu peserta SDN Manahan mengapresiasi kegiatan Fit Olympic yang diselenggarakan oleh PT. Madurasa Unggulan dengan mengusung permainan-permainan tradisional ini.
Bagi Kepala SDN Manahan, Tri Hananto Budi Santoso, permainan tradisional merupakan aktivitas yang penting bagi tumbuh kembang anak sekolah dasar dalam mengasah kekuatan fisik dan kreativitas ditengah gempuran perkembangan zaman yang membuat anak cenderung bermain gadget secara individu dan mulai meninggalkan permainan tradisional.
"Saya sangat mendukung dan kegiatan Fit Olympic ini sangat bagus sekali. Dalam rangka untuk mengingatkan kembali permainan tradisional yang sekarang mulai ditinggalkan anak karena perkembangan IT," kata Budi kepada solotrust.com saat mendampingi anak didiknya.
Sehingga dengan adanya kegiatan permainan tradisional tidak ingin disia-siakan oleh pihak SDN Manahan dengan langsung terjun ikut dalam perlombaan. Hal ini sebagai pengalihan kepada anak-anak yang sekarang cenderung asik pada dirinya sendiri hingga timbul ego.
"Saya berharap kegiatan ini bisa diagendakan secara rutin dalam setahun, dan bisa melibatkan banyak sekolah, akan tetapi pelaksanaannya menyesuaikan kalender pendidikan, misal saat jeda semester," ucapnya.
Meski persiapan minim, Budi menekankan yang terpenting adalah bukan kalah menangnya dalam pertandingan ini. Melainkan lebih penting bagaimana membangkitkan semangat anak, menggali minat, bakat dan potensi mereka.
"Persiapan kami hanya dua hari, karena kemarin bertepatan dengan kegiatan ujian kelas 6. Sehingga yang kelas 1-5 belajar di rumah. Waktu latihan kan susah, tapi diupayakan sore hari anak-anak berlatih. Kami ikut semua kegiatan, permainan tradisional, yel-yel dan perform tari. Yang penting bukan kalah menangnya, tapi melatih keberanian mereka dan pengenalan kegiatan permainan tradisional," ujarnya.
Salah satu siswa SDN Manahan kelas 5, Agasta mengaku senang bisa mengikuti permainan tradisional ini. Dirinya bersama timnya tampak berusaha keras untuk memenangkan perlombaan Bola Gebuk untuk membanggakan sekolahnya.
"Iya senang sekali bermain ini, tadi main bola gebuk, kalau di rumah tidak pernah main permainan ini," ujar Agasta.
Sementara itu, General Manager Human Research Development (HRD) PT. Madurasa Unggulan, Muji Harjono menuturkan, pihaknya menggelar acara Fit Olympic dengan sasaran anak-anak sekolah dasar lantaran dirinya memiliki tujuan ingin kembali melestarikan permainan tradisional di samping perkembangan zaman di mana anak-anak zaman now disibukkan dengan kebiasaan individual dan menggandrungi permainan dalam gadget.
"Idenya mengangkat permainan tradisional nguri-uri budaya tradisional, anak-anak sekarang lebih gemar main gadget, makanya permainan tradisional jarang lagi di temukan di kampung-kampung, oleh sebab itu kami angkat melalui lomba Fit Olympic ini," ujar Muji ditemui solotrust.com di sela kegiatan.
Melalui Fit Olympic, pihaknya ingin mengajak anak-anak untuk kembali mencintai permainan tradisional seperti gobak sodor, balap karung dan bola gebok atau anak-anak dulu sebut permaiann kontrakol kemudian betengan dan yang lainnya.
"Semangat permainan tradisional harus kembali dibangkitkan, maka dari itu mulai dari menggandeng pihak-pihak sekolah dasar agar kembali menggelorakan permaianan-permainan seperti ini di sesi pelajaran olahraga," katanya.
Lebih dari itu, Bagi Muji, permainan tradisional memiliki makna dan pesan moral yang baik, sekaligus juga mengembangkan kemampuan fisik dan kreativitas anak-anak. Pasalnya, dalam permainan tersebut anak-anak diajarkan kerja sama, kekompakan, keselarasan, kelincahan gerak dan tentunya otak anak dirangsang bagaimana memainkan strategi untuk menjadi pemenang.
"Permaianan tradisional kan melibatkan tim, bekerja sama, teman-temannya juga mendukung dengan yel-yel, teriakan semangat. Di samping itu, penting juga menjaga kebugaran fisik anak, permainan tradisional anak-anak dituntut bergerak, berinovasi dan jadi anak-anak tidak gampang moody, beda sekali main gadget di rumah yang individual cenderung membuat anak-anak moody, makanya kita berharap permainan tradisional terus dilestarikan," harap Muji.
Selan itu, Muji menambahkan, bagi para orang tua khususnya para ibu, tidak perlu khawatir anaknya bermain di luar rumah. Karena sekarang Madurasa memproduksi multivitamin yang menjaga daya tahan tubuh anak bernama Fid Kidz.
"Kadang ibu-ibu takut anak-anak gampang sakit kotor, kehujanan, kepanasan, makanya kami juga punya multivitamin untuk anak namanya Fid Kidz untuk ketahanan tubuh," imbuh dia. (adr)
(wd)