SOLO, solotrust.com - Menyambut Pemilu 2019 yang tinggal hitungan hari lagi, Himpunan Mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surakarta membuat sebuah aksi grafiti untuk pemilu demokrasi di depan pintu masuk Pasar Gedhe, Sudiroprajan, Jebres, Solo, Sabtu (13/4/2019).
"Dalam rangka menyambut pesta demokrasi lima tahunan, kami menggelar karya kreatif berupa grafiti dengan teknik stensilan, coret-coretan pada papan yang disediakan menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume dengan menuliskan kata, simbol, atau kalimat seputar Pemilu," kata Koordinator Pelaksana, Guntur kepada solotrust.com di sela acara.
Menurut Guntur, ada sebanyak 40 mahasiswa yang turut serta membuat grafiti dengan alat pylox beraneka warna yang kemudian dituangkan pada media triplek berukuran besar 366 x 244 cm berlapiskan spanduk mmt putih. Beragam kalimat yang tertuang dalam master grafiti stensilan berupa pesan persuasif dalam kertas A3 yang sudah dilubangi.
"Untuk mahasiswa dan masyarakat kami persilakan menyemprotkan grafiti dengan konten seputar ajakan datang di TPS, antihoaks dan ujaran kebencian, pemilu damai, semangat toleransi, ajakan tolak politik uang, tetap bersatu walau beda pilihan, ajakan untuk tidak golput," ujar dia.
Dalam konten-konten tersebut juga ada yang dituangkan dalam Bahasa Jawa seperti 'nadyan bedo tetep konco', kemudian 'bedo pilihan tetep seduluran', 'seje dukungan tetep kekancan'. Adapula yang bertema antigolput seperti 'kemon nyoblos luur, ayoo..sat-set nang TPS, kulo mboten golput'.
"Konten-konten seperti itu lah memang yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat agar menyukseskan pelaksanaan pemilu tahun ini," sebut dia.
Sementara itu, Dosen Pembimbing HIMA Prodi DKV ISI Surakarta Basnendar Herry Prilosadoso SSn MDs menyampaikan, aksi kreatif ini sekaligus menjadi ajang pre-event DKV ACT #5.
"DKV ACT #5 merupakan event besar tahunan mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta yang digelar pada tanggal 26 - 27 April 2019 nanti," ucapnya.
Sehingga aksi ini diharapkan dapat kemudian diserap oleh masyarakat luas khususnya para pedagang, tukang becak, buruh pasar, tukang parkir, penjual asongan, dan profesi lainnya yang berada sekitar di Pasar Gedhe untuk menyukseskan pemilu agar terlaksana dengan damai, aman, jujur dan adil.
"Selain aksi kreatif dan unik ini juga bertujuan sebagai media berekspresi baik mahasiswa dan masyarakat untuk lebih mengenal potensi bidang seni rupa dan desain, khususnya desain komunikasi visual," jelasnya.
Sementara itu, Divisi Hukum Data Informasi Bawaslu Surakarta Agus Sulistyo mengatakan, kegiatan grafiti ini menjadi rangkaian penutup kegiatan kampanye yang selama ini dilakukan para peserta pemilu.
"Menjelang hari pencoblosan maka diperlukan ajakan seperti halnya Pemilu damai, tidak golput dan lain sebagainya, seperti aksi kreatif yang dilakukan mahasiswa ISI Surakarta ini," tutur Agus. (adr)
(way)