Hard News

Batik Warnai Sidang Dewan Keamanan PBB

Hard News

08 Mei 2019 19:27 WIB

Ragam motif batik dikenakan para delegasi dalam Sidang DK PBB yang dipimpin oleh Menlu RI Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB untuk Mei 2019 (Dok. Kementerian Luar Negeri RI)

Solotrust.com - Sidang Dewan Keamanan (DK) PBB yang dipimpin oleh Menlu RI Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB untuk Mei 2019 berlangsung unik, dengan berbagai ragam motif batik maupun tenun yang dikenakan para delegasi peserta pertemuan dari berbagai negara.

Tidak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang menggunakan motif tenun troso berwarna cerah.



Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB bagi Indonesia yang memegang Presidensi Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei 2019.

Dikabarkan Kementerian Luar Negeri RI via lamannya, Selasa (7/5/2019), berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing.

Sejumlah delegasi mengoleksi batik tersebut tidak hanya dari pemberian dari delegasi Indonesia di New York, atau ketika mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia, namun juga ada yang membelinya sendiri pada saat berkunjung ke Indonesia.

Selain Sekjen PBB, delegasi lainnya yang terlihat menggunakan batik misalnya dari Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Prancis, Peru, Dominican Republic, dan Tiongkok.

 “Sangat menyenangkan bahwa dalam sidang hari ini cantik dan colorful, karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali,” tutur Menlu Retno.

Penggunaan batik di dalam sidang DK PBB diharapkan semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan “Menabur Benih Perdamaian” yang dilaksanakan saat itu ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia. Pertemuan ini merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020. (Lin)

(wd)