Ekonomi & Bisnis

Bawang Putih dan Bawang Merah Penyebab Inflasi Solo

Ekonomi & Bisnis

9 Mei 2019 10:48 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,68 persen pada bulan April 2019 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,93 yang disebabkan adanya kenaikan harga-harga beberapa komoditas pangan, terutama bawang putih dan bawang merah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) R. Bagus Rahmat Susanto mengatakan, angka inflasi tersebut  lebih tinggi bila dibandingkan Maret 2019 yang mengalami inflasi 0,29% dengan IHK 130,05.



Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya lebih tinggi (deflasi 0,02 persen). Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Januari-April) 2019 sebesar 1,26 persen dan year on year atau yoy (April 2019 terhadap April 2018) mencapai 2,51 persen.

"Seperti yang kita ketahui bulan April kita dikejutkan harga-harga yang melonjak tinggi sekali terutama bawang putih dan bawang merah. Tiket pesawat udara juga naik karena banyak agenda dari pusat terkait Pemilu," tuturnya pada media.

Dari 7 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHKnya, 6 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, yaitu kelompok bahan makanan naik 2,33%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,28%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,02%; kelompok sandang naik 0,05%; kelompok kesehatan naik 0, 11%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,93%. Sebaliknya kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga turun 0,01%.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi, antara lain bawang putih, tarif angkutan udara, bawang merah, telur ayam ras, pepaya, nangka muda, tomat sayur, petai, kangkung, gudeg, rokok kretek filter, makanan ringan atau snack, wortel, dan terong panjang.

Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya daging ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, tarif listrik, kacang panjang, kentang, jagung muda, air kemasan, mie kering instan, susu kental manis, pisang dan lele.

Bagus menambahkan, di pulau Jawa dari 26 kota IHK yang dihitung angka inflasinya pada April 2019 semua kota mengalami inflasi. Termasuk 6 kota di provinsi Jawa Tengah tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Solo sebesar 0,68 persen dan inflasi terendah di kota Banguwangi sebesar 0,15 persen.

"Untuk Jateng, inflasi terbesar terjadi di kota Surakarta sebesar 0,68% diikuti kota Semarang 0,47%, Tegal 0,46%, kota Cilacap 0,26%, kota Kudus dan Kota Purwokerto masing-masing 0,21%," paparnya.

Sedangkan dari 82 kota IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Medan sebesar 1,30% dan inflasi terendah terjadi di kota Pare-Pare sebesar 0,03%. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Manado sebesar 1,27% dan deflasi terkecil terjadi di Kota Maumere sebesar 0,04%. (rum)

()