SUKOHARJO, solotrust.com- Melihat kondisi terakhir Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk membatalkan perawatan di Singapura. Hal itu diungkapkan kakak kandung AKP Aditya, Yudha Mulia saat konferensi pers di Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru, Senin (13/5/2019).
Pembatalan ini diambil pihak keluarga atas dasar medis paska operasi yang yang dilakukan AKP Aditia pada kamis lalu. "Setelah operasi, kami (Keluarga) sepakat untuk tidak jadi memberangkatkan Aditia ke Singapura," jelas Yudha Mulia.
Yudha menjelaskan bahwa paska operasi, keluarga mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, sehingga membuahkan salah satu keputusan untuk pemindahan penanganan medis ke Singapura. Namun, setelah operasi selesai, keluarga melihat hasil operasi tersebut dan kembali bermusyawarah.
Setelah operasi selesai sekitar jam 19.00 WIB, keluarga melakukan musyawarah kembali. Mengingat situasi kondisi dan masalah kesehatan, serta referensi dokter di sini, jika dipindahkan resiko yang timbul akan berdampak lebih besar.
"kami pihak keluarga sepakat, bahwa yang terbaik saat ini adalah adik saya dirawat dan distabilkan kondisinya di Dr. Oen Solo Baru Saja, sehingga secara otomatis, hasil musyawarah untuk dipindah ke Singapura dibatalkan," katanya.
Sementara itu menurut Kepala Bidang (kabid) Palayanan Medis Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru, Dr. Yohana Denyka Kurniawati, kondisi AKP Aditya saat ini masih koma. Di hadapan wartawan ia sampaikan saat AKP Aditya dibawa ke Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru pada Kamis (9/5/2019) dini hari, kondisinya sudah sangat parah. Korban mengalami sejumlah luka berat di sekujur tubuhnya, terutama di bagian kepala korban.
"Kondisi pasien saat sampai di Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru kondisinya berat, dan dalam kondisi tidak sadar. Saat itu ditemukan ada mutiple jejas di bagian kepala, dan ditemukan mutiple jejas dan lecet-lecet di hampir sekujur tubuh pasien," katanya saat Jumpa Pers di Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru.
Dia menambahkan, setelah tim medis melakukan pemeriksaan dan penunjang diagnosa, ditemukan cidera kepala berat, dimana ada pendarahan di bagian otak. Tim medis kemudian melakukan operasi, untuk mengangkat pendarahan di bagian otaknya. Ia katakan selama dirawat di Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru, AKP Aditya ditangani dua dokter, yaitu dokter bedah saraf dan anestesi. (nas)
(wd)