Ekonomi & Bisnis

Harga Cabai dan Bawang Turun, Pembeli Sepi

Ekonomi & Bisnis

22 Mei 2019 12:33 WIB

Pedagang Pasar Legi.

SOLO, solotrust.com - Sejumlah harga komoditas pangan mengalami penurunan harga di pasar tradisional kota Solo. Meski demikian, beberapa pedagang mengeluhkan bahwa meski harga sudah murah, jumlah pembeli tidak terlalu ramai.

Salah seorang pedagang pasar Legi, Sulami (52) mengatakan, harga cabai hampir semuanya turun karena stok melimpah dalam beberapa hari ini, kecuali untuk harga cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau besar yang justru naik.



"Cabai rawit merah harganya Rp 8.000 per kilogram (kg), turun dari sebelumnya Rp 11.000, sudah 3 hari turun karena stoknya banyak," tutur wanita asal Klaten pada wartawan, Selasa (21/5/2019).

Adapun harga cabai rawit putih Rp 6.000 - Rp 7.000. Menurutnya harga cabai rawit putih murah terus karena stok mudah didapat dari Boyolali. Harga cabai rawit hijau Rp 6.000 dari sebelumnya Rp 7.500 sama dengan harga cabai botol Rp 6.000 dari Rp 7.500.

Sedangkan harga cabai merah besar naik menjadi Rp 15.000 - Rp 16.000 dari sebelumnya Rp 12.500, cabai merah keriting naik menjadi 15.000 dari Rp 12.500, cabai hijau besar naik menjadi Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.500.

Ia mengaku meski harga cabai sudah terjangkau, namun jumlah pembeli tidak lantas meningkat. Ia menduga karena saat ini sebagian besar masyarakat menjalankan ibadah puasa maka pembeli lebih sepi. Dari yang tadinya beli sekitar 2 - 3 kg sekarang pembeli hanya mengambil 1 - 1,5 kg.

"Stok cabai datang dari Surabaya, Palembang, dan Bali. Dalam sehari stok 2 kwintal, tapi tidak langsung habis sehari. Sekarang 2-3 hari baru selesai," ujarnya.

Pedagang lain, Warsini (54) mengatakan, harga semua jenis bawang mengalami penurunan drastis sejak dua pekan ini. Ia memperkirakan harga turun karena stok banyak, tidak seperti sebelumnya yang jauh lebih mahal karena stok telat.

Bawang putih kating turun menjadi Rp 26.000- Rp 27.000, dari sebelumnya tembus Rp 45.000 - Rp 50.000. Bawang putih cinco sekarang di harga Rp 23.000 turun dari sebelumnya Rp 27.000 - Rp 28.000. Bawang merah sudah sepekan ini turun di harga Rp 22.000- Rp 23.000 dari Rp 27.000- Rp 30.000. Bawang bombai juga turun harga dalam 2 pekan ini di Rp 24.000 - Rp 25.000 dari Rp 28.000.

Wanita asal Karanganyar itu mengaku bahwa meski harga bawang sudah turun tapi jumlah pembeli cenderung sepi. Maka dari itu, pihaknya hanya menyediakan stok sebanyak 70 - 90 sak (sekitar 1,5 ton). Ia mengaku stok sebanyak itu baru habis sekitar 2-3 hari.

"Begitu harga turun cari untung susah, padahal kemarin pas harga bawang tinggi rugi banyak. Saat ini pembeli berkurang, pedagang yang mau kulakan ke saya juga hati hati membeli karena takut rugi lagi," katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan solotrust.com, harga sembilan bahan pokok (Sembako) masih terlihat stabil dan tidak mengalami gejolak harga berarti. Seperti beras di harga Rp 12.500, minyak goreng Rp 10.000 - Rp 13.000, tepung terigu stabil di Rp 17.000.

Pedagang sembako Pasar Legi, Devi Luvita (22) mengatakan, gula pasir naik Rp 1.000 jadi Rp 13.000, sudah sejak awal bulan puasa ini. Padahal sebelum puasa Rp 12.000 - Rp 12.500 dan sampai sekarang belum turun. Justru telur turun harga Rp 21.000 dari sebelumnya Rp 23.000, naik pas mau puasa, seminggu ini turun.

"Pembeli sudah maklum harga naik turun, tapi saat bulan puasa memang cenderung sepi," katanya.

Sedangkan pedagang lain Mariam (40), menjelaskan hal serupa bahwa harga telur turun menjadi Rp 20.500 dari sebelumnya Rp 23.000. Turun harga telur ayam ras itu sudah terjadi dalam 3 hari ini dan stok aman. Untuk gula pasir menang naik sudah semingguan ini di harga Rp 13.000 dari Rp 12.000.

"Kalau pembeli memang sepi di pertengahan bulan puasa begini, nanti H-7 Lebaran baru ramai lagi," ungkapnya. (Rum)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya