Hard News

Dukung Program Wali Kota, Diskominfo SP Surakarta Luncurkan Program Santi Suwara

Jateng & DIY

02 Juni 2019 17:23 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo bersama Wakil Wali Kota Achmad Purnomo memotong pita peluncuran Santi Suworo di Stadion Sriwedari Surakarta, Sabtu (1/6/2019).

SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta meluncurkan Sistem Informasi Terintegrasi Surakarta Waras Warganya (Santi Suwara) yang kini dikembangkan untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang waras atau sehat.

Program itu selaras dengan salah satu misi Pemkot Surakarta yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2022. Data informasi Santi Suwara bisa diakses Wali Kota, Wakil Wali Kota, kepala OPD terkait, hingga lurah.



Nomor Induk Kependudukan Kota Surakarta menjadi acuan dasar seleksi tampilan data penduduk dalam Santi Suwara. Aplikasi tersebut mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dan Sistem lnformasi Administrasi Kependudukan (Siak) sehingga menjadikan efisiensi pelaksanaan kegiatan di Pemkot.

Kepala Dinas Komumkasi Informatlka Statistik dan Persandian (Diskominfo SP), Kentis Ratnawati mengatakan, Santi Suwara bisa memberikan gambaran bagi para pengambil kebijakan untuk menyusun perencanaan yang Iebih tepat sasaran dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya.

"Santi Suwara akan menampilkan data pasien Puskesmas berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dengan demikian bisa diketahui penyakit apa yang paling banyak diderita warga di wilayah tertentu," terang Kentis saat ditemui solotrust.com usai peluncuran Santi Suwara dalam Upacara Hari Lahir Pancasila di Stadion Sriwedari, Laweyan, Solo, Sabtu (1/6/2019).

"Dari situ nanti setelah kelihatan misalnya untuk kelurahan yang paling sakit itu kelurahan mana bisa dilakukan intervensi dilihat dari penyakit yang kelihatan penyakitnya itu penyakit tentang wabah atau kemudian karena pola hidup terus juga kemungkinan karena penyakit degeneratif," imbuh dia.

Data-data seperti rekapitulasi pengunjung Puskesmas tahunan dan bulanan perkecamatan atau kelurahan, maupun jenis penyakit mulai selesma (common cold), hipertensi sampai nyeri otot (myalgia), tentu bisa dijadikan rujukan pengambil kebijakan dan perangkat wilayah untuk menentukan penanganan seperti apa yang harus dilakukan terhadap kesehatan warganya.

"Jadi sistem ini dapat memberikan gambaran posisi Waras penduduk Kota Surakarta, bahkan sampai ke level kelurahan hingga RT. Santi Suwara adalah sistem eksekutif birokrasi, di mana setiap pejabat yang berhak mengaksesnya akan memiliki username dan password masing-masing," papar Kentis.

Pada tahap awal, data-data dalam Santi Suwara masih diperbarui (update) setiap tiga bulan. Namun Diskominfo SP bertekad terus mengembangkannya sehingga pembaruan data bisa berlangsung harian bahkan perjam dan ke depan informasi tertentu bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Solo Destination.

"Jadi nanti Santi Suwara ini untuk memonitor warga masyarakat yang ada di seluruh kota Surakarta di masing-masing kelurahan sehingga para pengambil kebijakan bisa mengetahui apakah penyakit yang banyak diderita warga di suatu wilayah tertentu meliputi wabah, kondisi lingkungan atau pola hidup. Nanti solusi atas penyakit tersebut bisa dirancang dan tepat sasaran," sambung Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo. (adr)

(wd)