Hard News

Bakdan Ning Sala!!! Pemkot Sajikan Opera Ramayana ”Sinta Obong” di Benteng Vastenburg

Jateng & DIY

2 Juni 2019 13:32 WIB

Pemain Opera Ramayana Sinta Obong berlatih di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Senin (27/5/2019) lalu.

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali menggelar event tahunan Bakdan Ning Sala. Event tersebut kini sudah memasuki tahun ke-5. Tahun ini pergelaran Bakdan Ning Sala menampilkan Opera Ramayana dengan lakon Sinta Obong. Setiap tahunnya gelaran ini selalu dipadati oleh wisatawan yang berkunjung ke Solo.

Bakdan Ning Sala merupakan pementasan Opera Ramayana yang diselenggarakan setiap momentum Hari Raya Lebaran. Warga Solo maupun pemudik dan wisatawan mancanegara yang berkunjung di Kota Solo bisa menikmati kesenian Opera Ramayana pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2019 mendatang di Benteng Vatenburg Surakarta pukul 19.30 WIB, sedangkan open gate mulai pukul 17.00 WIB dengan bazaar dan merchandise.



Pada tahun 2015 Bakdan Ning Solo mengangkat judul Anoman Obong, tahun 2016 berjudul Sang Anoman, tahun 2017 berjudul Rama Tambak-Kumbokarno Gugur dan tahun ke-4 2018 lalu mengangkat judul Goa Kiskendo.

"Ini adalah salah satu cara kita untuk melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia, Wali Kotanya nanti siapa saja harus terus terealisasi. Tujuan kita ini untuk memberikan hiburan kepada pemudik yang sudah tidak pernah menonton wayang orangUntuk menyambut para pemudik di Kota Solo kita adakan gelaran Bakdan Ning Sala, jadi biar terkenang setiap bakdan (lebaran) di Kota Solo ada Bakdan Ning Sala, agar selalu menjadi jujugan para wisatawan, Lakon Sinta Obong ini sebenarnya adalah rangkaian dari beberapa peristiwa yang kami anggap panting dalam keseluruhan Iakon Ramayana," ujar Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo kepada solotrust.com Minggu (2/6/2019).

”Harapan saya generasi muda mencintai kesenian bangsa Indonesia,” tambah Rudy

Pagelaran Bakdan Ning Sala tahun ini melibatkan ratusan seniman dan penari, mengkolaborasikan seni tari yang dikemas dalam opera yang disuguhkan senatural mungkin dengan tata musik, busana, ornamen-ornamen dan panggung yang megah nan unik dibangun untuk mengakomodir keseluruhan pertunjukan Opera Ramayana Sinta Obong. Untuk menyempurnakan kemasan itu, tata cahaya dan sound effect berbeda dari tahun-tahun sebelumnya telah disiapkan dengan mengkolaborasikan musik gamelan dengan orchestra barat.

Karya ini menyuguhkan garapan dialog dan tembang serta melibatkan 150 seniman dari mulai anak-anak hingga dewasa. Gagasan konsep opera ini menitikberatkan pada garap gerak tari kekinian tanpa meninggalkan tradisi yang ada. Demikian juga garapan musik yang diracik sedemikian rupa sehingga nuansa opera yang megah dan agung dapat dirasakan oleh penonton.

”Garapan ini mengupas tentang kesetiaan Sinta, Rahwana, dan Rama. Pementasan ini kami ingin menyajikan tema tentang cinta kasih terhadap manusia dan lingkungan hidup. Intinya yaitu cinta butuh komitmen dan pengorbanan, itulah yang kadang menyebabkan kacau kalau cintanya tidak benar,” beber Sutradara Agung Kusumo

Selain Bakdan Ning Sala, Pemkot juga mengadakan agenda kegiatan tahunan lainnya, seperti Pekan Syawalan di Taman Satwa Taru Juru (TSTJ) dan Gebyar Balekambang. Kepala Dinas Pariwisata Surakarta, Hasta Gunawan menjelaskan, agenda tersebut rutin yang diadakan setiap tahun saat libur Lebaran.

"Gebyar Balekambang diselenggarakan selama 6 hari mulai tanggal 4-9 Juni 2019. Kemudian ada Pekan Syawalan mulai tanggal 5-9 Juni 2019 dan Bakdan Ning Sala tanggal 7-9 Juni di Benteng Vastenburg,” jelas Hasta. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya