Pend & Budaya

Program Adi Pangastuti Bangun Kebiasaan Murid Berperilaku Hastalaku Solo

Pend & Budaya

24 Juni 2019 18:05 WIB

Ilustrasi siswa menghormati guru. (dok. istimewa).

SOLO, solotrust.com – Program Sekolah Adi Pangastuti menjadi rekomendasi bagi Pemkot Surakarta untuk diterapkan di sekolahan guna memupuk sikap toleransi antar sesama individu. Gagasan itu dilontarkan oleh Komunitas Solo Bersimfoni.

"Gagasan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi dalam diri siswa, di tengah paparan perilaku intoleran yang menjangkiti masyarakat. Kamis (20/6/2019) lalu kami sudah sosialisasi di Balai Tawang Praja, Balai Kota kepada Pemkot," kata Ketua Solo Bersimfoni M. Farid Sunarto, kepada solotrust.com, Senin (24/6/2019).



Baca juga:

Hardiknas, Ini Pesan Kadisbud dan Kadisdik di Solo Untuk Insan Pendidikan

Dalam program sekolah Adi Pangastuti, murid akan diajarkan untuk membiasakan diri berperilaku sesuai dengan Hastalaku Solo, meliputi tepa slira, lembah manah, andhap ashor, grapyak semanak, gotong royong, guyub rukun, ewuh pekewuh, dan pangerten, sebagaimana nilai luhur bangsa Indonesia.

Komunitas Solo Bersimfoni bakal menggandeng sekolah-sekolah di Kota Bengawan untuk menerapkan model sekolah Adi Pangastuti. Secara harafiah Adi bermakna besar, dan Pangastuti bermakna bijak.

”Dengan penerapan itu kami berharap perilaku generasi penerus bangsa semakin bijaksana dalam memerangi intolerasnsi, sebaliknya budaya toleransi dan nilai-nilai adiluhung bangsa harus selalu dijaga dan dipupuk agar berkembang dan lestari, dengan begitu perilaku menyimpang seperti kasus intoleran, kekerasan di sekolah dapat ditekan,” papar dia.

Baca juga:

Hardiknas 2019 Tekankan Penguatan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan

Lebih lanjut, Farid menerangkan, yang menjadi tolok ukur sekolah Adi Pangastuti adalah sosialisasi dan branding, pengembangan budaya literasi tematik, kegiatan siswa, guru, sekolah dan orang tua, serta regulasi dan fasilitasi sekolah. Penilaian dilakukan dalam kurun pelaksanaan enam bulan oleh Dewan Pendidikan Kota Surakarta, Dinas Pendidikan dan Solo Bersimfoni.

”Siswa akan dibiasakan menghormati orang yang lebih tua dan sesama, seperti dengan menjabat tangan guru sebelum masuk kelas, menebar senyum, salam, sapa dan sopan santun, dan membudayakan bahasa Jawa di lingkup sekolah,” ujar Farid.

Baca juga:

Pelajar di Solo Tarikan Wasis Angremboko Budoyo, Bawakan Pesan Hardiknas

Sementara itu Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo menyambut baik gagasan sekolah Adi Pangastuti. Justru Wawali berharap program tersebut diperluas hingga sekup nasional.

”Ya kalau berhasil model seperti ini bisa dilakukan seluruh sekolah di Solo, dan dikembangkan ke level Provinsi hingga Nasional,” sebut Wawali. (adr)

(wd)