Serba serbi

Ternyata Ini Resiko Tertinggi Menikah Muda

Serba serbi

26 Juni 2019 06:04 WIB

Ilustrasi.


JAKARTA - Pertanyaan "Kapan kawin?" sering dilontarkan ketika ada acara kumpul keluarga kepada para lajang. Meski kadang-kadang diiringi nada bercanda, pertanyaan tentang menikah ini kerap mengganggu.



Banyak alasan orang memilih belum menikah, salah satunya adalah usia yang belum mencukupi. Meski bagi orang lain, di usia yang sama sudah dinilai cukup untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Sebenarnya, usia berapa seseorang ideal menikah?

Baca juga:

Umbar Janji Akan Menikahi, Pria Ini Tipu 3 TKW Hingga Ratusan Juta

Dari sisi kesehatan dan sosial, usia ideal menikah sudah cukup sering dikaji. Hasilnya ternyata cukup jauh berbeda, dari usia legal menikah di Indonesia. Di sini, usia legal menikah untuk perempuan adalah 16 tahun, dan 19 tahun untuk laki-laki.

Tahukah Anda, usia ideal menikah sebenarnya adalah pada pertengahan usia 20-an hingga pertengahan usia 30-an. Berdasarkan penelitian, menikah di usia terlalu muda, sangat berisiko tinggi terhadap perceraian.

Tren perceraian tersebut kemudian terus berkurang seiring bertambahnya usia orang yang menikah. Namun, angka perceraian kembali mengalami sedikit peningkatan, pada kelompok orang yang menikah pada usia pertengahan 30an.

Pada hasil penelitian disebutkan, setelah menikah selama lima tahun, pasangan yang menikah di usia remaja memiliki risiko perceraian sebesar 32 persen. Sementara itu, pasangan yang menikah di usia 20-an awal, risiko perceraiannya menurun menjadi 20 persen.

Risiko kembali turun pada pasangan yang menikah di usia 25-29 tahun, yaitu sebesar 15 persen. Risiko terendah, dipercaya dimiliki oleh pasangan yang menikah di usia 30-34 tahun, yaitu sebesar 14 persen.

Setelah itu, pasangan yang menikah untuk pertama kali pada usia 35 tahun ke atas, memiliki kenaikan risiko perceraian, menjadi 19 persen selama lima tahun pertama pernikahan.

Menurut sebuah jurnal, menikah sebelum usia 18 tahun dapat menimbulkan berbagai kerugian, terutama untuk perempuan. Menikah, hingga saat ini, hampir selalu dikaitkan dengan fungsi reproduksi. Sehingga, meski yang menikah adalah anak perempuan berusia 16-17 tahun, maka seolah “kewajiban” untuk memiliki keturunan pun tetap harus dipikul.

Padahal, apabila seorang perempuan masih berusia terlalu muda untuk melewati proses tersebut, berbagai konsekuensi bisa terjadi, di antaranya gangguan dan komplikasi saat proses kehamilan dan persalinan yang tinggi, risiko kekurangan nutris, dan risiko gangguan kesehatan lain yang bisa berujung pada kematian.

Baca juga: Alasan Menikah yang Harus Dihindari, Nomor 5 Harus Dicermati

Tidak hanya pada ibu, dampak merugikan ini pun akan dialami keturunannya kelak. Jika dibandingkan dengan bayi yang dikandung perempuan berusia 20-24 tahun, bayi pada perempuan yang berusia 19 tahun ke bawah. Risikonya antara lain 20-30 persen berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan 30-40 persen bisa mengalami stunting.

Usia ideal menikah memang bisa berbeda, antara satu sama lain. Tidak semua orang yang menikah muda juga pasti akan bercerai. Sebaliknya, menikah di usia ideal pun tidak mutlak menjamin pernikahan yang awet. 

Namun, dari segi kesehatan maupun kesiapan psikologis, usia memang berpengaruh. Karena itu, berbagai pertimbangan perlu dilakukan sebelum Anda memutuskan untuk menikah. #teras.id

(wd)