SOLO, solotrust.com – Sebanyak 150 anggota Korps Pegawai Negeri (Korpri) Provinsi Jawa Tengah mengikuti sarasehan dan sosialisasi inovasi kemudahan pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Hotel Harris Solo, Rabu (26/6/2019).
Dalam acara itu menghadirkan narasumber Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang memberikan pemaparan mengenai motivasi pola hidup sehat dan manfaat menjadi peserta program JKN-KIS di saat sehat.
Baca juga:
Ini Fasilitas yang Ada di Aplikasi Mudik BPJS Kesehatan
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, menyampaikan latar belakang dari sarasehan ini karena selama lima tahun implementasi Program JKN – KIS memunculkan paradigma baru sistem pembiayaan dan pelayanan kesehatan.
Kata dia, Program JKN-KlS menjadi program terbesar di dunia dengan jumlah peserta hingga saat ini telah mencapai lebih dari 221 juta liwa dan akan terus bertambah sampai dengan terwujudnya cakupan semesta (Universal Health Coverage) bagi seluruh rakyat lndonesia.
“Seiring dengan meningkatnya jumlah peserta, pemberian informasi terkait Program JKN-KlS juga harus gencar dilakukan hal itu untuk penunjang kepuasan peserta adalah terpenuhinya informasi yang akurat dan up to date. Untuk itu BPJS Kesehatan akan terus menggalakkan sosialisasi untuk memastikan para peserta memahami hak, kewajiban, manfaat hingga prosedur penjaminan pelayanan kesehatan JKN-KIS, termasuk anggota Korpri,” ujar Andayani dalam jumpa pers
“Program ini untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dan bisa dinikmati seluruh warga jadi prinsipnya kesetaraan social insurance baik itu masyarakat umum maupun PNS, semua wajib terlindungi dan yang tidak sakit bersedekah untuk sesama, Keluhan korpri antrenya di rs panjangDulu hajya yabg ounya uang sekarang 650 rb pasien per hari penduduk indonesia mengakses faskes jkn kis,” tambah dia menegaskan.
Dalam kegiatan tersebut, Andayani mengungkapkan berbagai upaya yang telah dilakukan BPJS Kesehaan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan terbaik kepada peserta. Misalnya BPJS Kesehatan mengembangkan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi yang diharapkan dapat mendukung keberlangsungan program JKN – KIS.
”Setidaknya ada 5 ekspektasi peserta dari pelayanan JKN, diantaranya kemudahan memperoleh informasi terkait Program JKN-KIS, kemudahan dan kecepatan mendaftar, kemudahan dan kepastian membayar iuran, mendapat jaminan di fasilitas kesehatan, serta menyampaikan keluhan dan memperoleh solusi. Berangkat dari sini, kita dorong berbagai inovasi berbasis teknologi untuk menjawab ekspektasi peserta, serta kita tegaskan bahwa sifat program adalah kegotong royongan, hal inilah yang ingin kita sampaikan, 96,8 juta dari 221 juta warga peserta program ini adalah masyarakat kurang mampu,” kata dia
Di sisi kemudahan pendaftaran BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan banyak kanal pendaftaran, khususnya berbasis teknologi informasi yaitu pendaftaran secara online, melalui Mobile JKN, melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500400, BPJS Kesehatan juga mengembangkan elektronik data badan usaha (e-Dabu) untuk pendaftaran peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang sangat memudahkan pemberi kerja untuk mendaftarkan serta mengupdate data peserta, hingga program rujukan online.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Jateng, Teguh Wynarno menambahkan, sinergitas antara BPJS Kesehatan dan Korpri sangatlah penting, mengingat peran Korpri juga sebagai pembuat kebijakan sehingga sepaham atas situasi kondisi kebijakan prosedur kedepannya.
“Dibutuhkan manajemen kinerja yang andal, perubahan situasi dan kondisi yang dulunya jaman Askes paling jumlahnya sekitar 16,5 juta orang sekarang program JKN – KIS kepesertaannya mencakup seluruh masyarakat dan sudah mencapai 221 juta orang, itu bukan naik, tapi melompat berkali-kali lipat, jadi inilah yang menjadi tantangan bagi BPJS dan Korpri untuk memberikan pelayanan optimal,” kata Teguh.
Baca juga:
Masyarakat Diajak Manfaatkan Aplikasi Mudik BPJS Kesehatan dan PSC 119
Pada kesempatan yang sama, Ketua Departemen Litbang dan Iptek Dewan Pengurus Korpri Nasional, Oni Bibin Bintoro turut mengapresiasi program BPJS Kesehatan, di mana anggota Korpri bisa disebut customer loyal program jaminan kesehatan dari pemerintah mulai dari Askes hingga JKN – KIS.
“Sehingga diperlukan pemahaman bagi angggota Korpri agar tidak merasa sebagai customer loyal puluhan tahun, tapi pelayanannya sama dengan masyarakat umum yang baru mendaftar, jadi seolah-olah pelayanannya turun, padahal tidak seperti itu, program ini bersifat kegotong-royongan untuk menolong sesama, dan banyak keunggulan dari program ini, fasilitas dank anal telah banyak dikembangkan, apalagi Korpri juga sebagai pembuat kebijakan dan pelayan masyarakat,” beber dia. (adr)
(wd)