SOLO, solotrust.com - Konsisten memberi pelayanan terbaik kepada peserta, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meresmikan wajah baru layanan dengan menggelar housewarming di kantor cabang Solo. Kantor berada di Jalan Bhayangkara Nomor 30, Panularan, Laweyan ini mengusung konsep green design dengan tampilan segar, hangat, nyaman dan ramah difabel.
Ada yang spesial dalam peresmian kantor cabang kali ini. Hal itu karena selain dihadiri langsung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, kegiatan siang ini juga menunjukkan peran baru BPJS Ketenagakerjaan, yakni menyalurkan pekerja penyandang disabilitas kepada perusahaan yang membutuhkan pekerja.
"Tadi kita lihat, saya dan Mas Gibran telah menyalurkan pekerja disabilitas kepada perusahaan, BPJS Ketenagakerjaan saat ini selain dari tugas dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan, kami juga akan memberikan manfaat tambahan lain, yaitu menjadi jembatan penghubung antara penyedia lapangan kerja dan tenaga kerja itu sendiri (supply and demand), khususnya tenaga kerja penyandang disabilitas," beber Anggoro Eko Cahyo selepas berlangsungnya kegiatan.
Diketahui, tema kegiatan housewarming BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, yakni Inclusive Job Center (IJC). IJC merupakan pengembangan dari program Return to Work (RTW) bertujuan membangun pasar tenaga kerja inklusif BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan IJC, ke depan manfaat yang akan kita tuju antara lain perwujudan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas, memperluas akses lapangan kerja, menyediakan sistem peningkatan kapasitas dan pemberi layanan kerja di semua sektor, baik pemerintah maupun swasta. Terakhir adalah perwujudan kuota dua persen sektor pemerintahan dan satu persen sektor swasta bagi pekerja penyandang disabilitas," jelas Anggoro Eko Cahyo.
Lebih jauh, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerja sama baik selama ini terjalin antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Kota Solo. Dukungan itu terlihat dari penerbitan Perwali No 56/2019, MoU Mall Pelayanan Publik, serta perkembangan Perda Ketenagakerjaan yang mendorong kepatuhan dan peningkatan coverage perlindungan pekerja, terutama nonaparatur sipil negara (ASN), aparatur pemerintah desa, RT/RW, dan pekerja rentan.
Adapun hingga saat ini, terdapat 545 ribu pekerja di Solo dan sekitarnya telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 31 ribu pekerja didapatkan atas dukungan implementasi Inpres No 02/2021 dan Permendagri 84/2022. Sementara untuk Kota Solo sendiri, sebanyak 47 persen coverage atau 113 ribu pekerja telah terlindungi, di antaranya juga terdapat 5000 tenaga kerja non-ASN.
Selanjutnya, Gibran Rakabuming dalam keterangannya kepada pers mengapresiasi apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan, khususnya perlindungan kepada pekerja di wilayah kerjanya.
"Sama seperti Pak Direktur, kami terima kasih sekali atas dukungannya untuk teman-teman yang di sektor informal dan kaum difabel," ucap dia.
Terkait mempekerjakan tenaga kerja penyandang disabilitas ke dalam badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada di Kota Solo, wali kota berkomitmen akan mendorong dan memaksimalkan ketersediaan tempat yang ada.
Menutup kegiatan tersebut, Anggoro Eko Cahyo kembali mengajak seluruh pekerja Indonesia untuk segera memastikan dirinya terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Seperti kampanye kami 'Kerja Keras Bebas Cemas,' kami ingin, negara ingin semua pekerjanya dapat bekerja dengan keras dan maksimal. Untuk risiko-risiko yang mungkin timbul, tidak perlu cemas dan khawatir, alihkan saja kepada BPJS Ketenagakerjaan. Negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadikan pekerja Indonesia hidup sejahtera," tutup dia. (riz)
(and_)