Pend & Budaya

Rektor UNS Terjunkan 3.331 Mahasiswa KKN Membangun Desa

Pend & Budaya

9 Juli 2019 18:05 WIB

Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho menyematkan topi kepada mahasiswa KKN yang akan berangkat ke desa lokasi KKN dari Halaman Gedung Pusat dr Prakosa, UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Selasa (9/7/2019).


SOLO, solotrust.com - Sebanyak 3.331 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Intergratif periode Juli - Agustus 2019 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berangkat ke sejumlah desa lokasi KKN pagi ini.



Baca juga: KKN di Ngawi, Mahasiswa UNS Bikin Rumah Produksi Nugget Jagung

Pelepasan dilaksanakan langsung oleh Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho dengan didampingi Ketua LPPM UNS Prof Widodo Muktiyo melepas mahasiswa KKN di Halaman Gedung Pusat dr Prakosa, UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Selasa (9/7/2019).

Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, melalui program KKN ini UNS mengemban amanah, tidak hanya mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi tapi juga amanah meningkatkan kesejahteraan bangsa.

"UNS harus menjadi bagian dari solusi, solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa," ujar Rektor di hadapan ribuan mahasiswa peserta KKN.

Untuk itu, kata dia, UNS harus tuntas dalam membuat program di suatu lokasi KKN dan tidak akan pindah ke lokasi KKN lain sebelum masalah yang ada sanggup dirasakan solusi dan manfaatnya oleh masyarakat.

Jamal menyampaikan, setiap kali penerjunan mahasiswa KKN harus didasarkan dasarkan pada sebuah roadmap program yang menyatu dengan Rencana Strategis (Renstra) pengembangan desa lokasi KKN.

 “Saya ingin menegaskan bahwa KKN adalah re-kreasi. Saya ulang KKN adalah re-kreasi. Re-kreasi bukan piknik atau bertamasya, tapi KKN adalah kegiatan membuat kreasi-kreasi baru yang secara kontinu, berkelanjutan, terukur dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat desa dan oleh UNS sendiri, dan KKN adalah kawah candradimuka buat mahasiswa untuk memahami kehidupan masyarakat di 20 Kabupaten di Luar Pulau Jawa,” papar Jamal.

Lanjut Jamal, terkait dengan adanya status Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di Pacitan, Pihaknya meyakinkan bahwa lokasi KKN yang berada di Kabupaten Pacitan aman sebaran penyakit tersebut.

“Kami sudah memperoleh keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan bahwa di Pacitan ada KLB hepatitis A, namun dari Dinas Kesehatan Pacitan sudah memberikan rekomendasi kalau daerah yang digunakan untuk KKN UNS aman karena lokasinya sangat jauh dengan lokasi yang ditetapkan sebagai KLB,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua LPPM UNS, Prof Widodo Muktiyo dalam laporannya memaparkan, pada periode XI ini jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN sebanyak 3.331 mahasiswa dan 158 Dosen Pembimbing Lapangan.

"Mereka tersebar ke dalam 20 Kabupaten di Jawa Tengah, 9 Kabupaten di Jawa Timur, 4 kabupaten di Jawa Barat, 2 Kabupaten di Daerah lstimewa Yogyakarta dan 20 Kabupaten di Luar Pulau lawa. Total lokasi 317 Desa, 91 Kecamatan, 55 Kabupaten dan 16 Provinsi," papar dia.

Widodo menambahkan, jumlah mahasiswa Peserta KKN Periode Juli - Agustus 2019 rinciannya dari FKIP 1.423 mahasiswa, FIB 121 mahasiswa, FSRD 126 mahasiswa, FISIP 74 mahasiswa, serta Fakultas Hukum 432 mahasiswa.

"Selain itu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 307 mahasiswa, Fakultas Kedokteran 233 mahasiswa, Fakultas Pertanian 295 mahasiswa, Fakultas Teknik 79 mahasiswa dan FMIPA 241 mahasiswa," pungkas dia. (adr)

(wd)