SOLO, solotrust.com - Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat literasi digital masyarakat Indonesia, program studi S2 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan riset dan pemetaan berkolaborasi dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi).
Baca juga: Najwa Shihab: Media Digital Menjadi Sarana Bertukar Pikiran yang Berbobot dan Edukatif
Kepala Prodi S2 Ilmu Komunikasi UNS, Andre Rahmanto mengatakan, progress report riset sudah bisa diketahui publik pada saat konferensi literasi digital di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tanggal 5-6 September 2019 mendatang.
“Targetnya kami akan ada data pemetaan bagaimana tingkat literasi digital masyarakat Indonesia. Di acara tersebut, juga akan dilaunching buku seri literasi digital Japelidi tahap kedua,” ujar Andre kepada solotrustcom di Kampus UNS, Kenitngan, jebres, Solo, Rabu (10/7/2019)
Sebagai bentuk persiapan, Andre menyampaikan, pada hari Sabtu dan Minggu (6-7/7/2019) kemarin dilangsungkan workshop Riset Literasi Digital di Hotel Royal Heritage Surakarta. Dalam workshop tersebut dibahas mulai dari instrumen serta tata kelola riset literasi digital secara nasional.
“Kegiatan workshop kemarin diikuti oleh 41 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kita berkolaborasi dengan perwakilan dari berbagai kota yang akan terlibat riset. Data riset ini sangat dibutuhkan saat ini, tidak saja bagi kepentingan akademik, tapi juga pengambil kebijakan, sehingga adanya potensi negatif dari digitalisasi yang terjadi saat ini dapat diantisipasi,” jelas dia.
“Luaran riset ini juga akan sangat beragam mulai dari artikel jurnal, monograf, buku, prosiding konferensi dan sebagainya,” imbuh dia.
Sedangkan koordinator Japelidi, Novi Kurnia menjelaskan Japelidi merupakan komunitas yang mulai terbentuk pada 26 Januari 2017 lalu dengan program awal melakukan riset peta gerakan literasi digital di Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lain seperti konferensi, workshop serta penulisan buku.
“Anggota Japelidi sebagian besar terdiri dari akademisi, peneliti dan aktivis literasi digital yang bekerja secara sukarela. Saat ini anggotanya lebih dari 40-an Perguruan tinggi di Indonesia. Japelidi juga telah melaunching beberapa buku panduan literasi digital dalam berbagai topik yang dapat diunduh di laman http://literasidigital.id," papar Novi. (adr)
(wd)