SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta berupaya mengebut proyek perbaikan drainase sebelum musim penghujan tiba yang diperkirakan terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Cuaca kemarau panjang saat ini dimanfaatkan secara maksimal untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Baca juga: Median Jalur Hijau Utara Jalan Protokol Slamet Riyadi Dihilangkan
Seperti disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kota Surakarta, Sihono kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/7/2019). Sejumlah pengerjaan major drainase yang menjadi fokus utama penyelesaian adalah seperti di Citywalk Jalan Slamet Riyadi, drainase Jalan KH Masykur-Taman Makam Pahlawan, drainase di Ngoresan, Karangasem, dan lainnya.
“Teknis kerja ada dua, major dan minor, tergantung mana yang diprioritaskan,” ucap Sihono.
Sihono menjelaskan, sebelum memulai proyek, pihaknya terlebih dahulu menyusun rencana kerja atas dasar data dari masukan masyarakat untuk kemudian dilakukan pengkajian teknis pengerjaan yang diprioritaskan.
“Awal tahun kami memulai perencanaan, disusul lelang, dan pengerjaan memasuki pertengahan tahun hingga ditarget akhir tahun nanti, pola pekerjaan drainase lebih disesuaikan dengan perhitungan musim kemarau,” bebernya.
Sihono menambahkan, tidak semua masukan dari warga yang telah ditampung direalisasikan secara bersamaan, karena berdasarkan kajian harus menyesuaikan sistem dan pola kemiringan saluran air setempat. Salah satunya seperti drainase di kawasan Unisri, meski kerap banjir saat musim penghujan tapi ada teknis tersendiri untuk perbaikannya dengan memperhitungkan skala kebutuhan dan urgensinya.
“Kita lihat jaringannya, jika tidak ada akses bisa dibuat sodetan drainase, jika salurannya kecil bisa diperlebar,” kata dia.
Sementara itu. Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo menekankan kepada masyarakat apabila proyek – proyek perbaikan drainase yang dilakukan Pemkot adalah upaya untuk pengendalian banjir untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Danlanud Adi Soemarmo Undang Wartawan ke Markasnya, Cerita Saat Terbangkan Hercules
"City walk kita bongkar, utamanya untuk pengendalian banjir, jadi jangan sampai ada pikiran di masyarakat kok Solo diorak-arik, termasuk pembangunan Flyover Purwosari, dan Jensud semua untuk kepentingan masyarakat," ujar Rudy. (adr)
(wd)