BANDUNG, solotrust.com - Pemkot Bandung menerima kunjungan kerja Pemkot Surakarta di Bandung Creative Hub (BCH) Jalan Laswi, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, pada Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Atasi Kelangkaan, TPID Solo Imbau Pemkot Kerjasama dengan Daerah Penghasil Cabai
Setibanya di gedung berkonsep kreatif tersebut, rombongan Pemkot Surakarta dalam hal ini Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta bersama awak media yang bertugas di lingkungan Pemkot Surakarta disambut oleh Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Nanang Sodikin bersama jajarannya.
Kepala Bidang Humas dan Protokol Pemkot Surakarta Heri Purwoko menyampaikan tujuan dari kegiatan kunjungannya ialah dalam rangka meningkatkan wawasan untuk pengembangan inovasi di bidang pariwisata dengan memanfaatkan keberadaan jalan tol.
"Tujuan kami datang ke Bandung adalah untuk mengetahui inovasi Pemkot Bandung dalam pemanfaatan jalan tol untuk dunia pariwisata, supaya adanya jalan tol ini dapat meningkatkan industri pariswisata di Kota Solo, hasil dari pertemuan ini nanti akan kami laporkan kepada Bapak Wali Kota Surakarta (FX Hadi Rudyatmo)," kata dia.
Sementara itu, Nanang Sodikin yang menyambut hangat kedatangan rombongan dari Solo, tak pelit menjelaskan berbagai inovasi dan perkembangan Kota Bandung dari tahun ke tahun, salah satunya ia juga menceritakan latar belakang dibangunnya kawasan wisata kreatif gedung BCH tempat pertemuan tersebut.
Gedung yang dibangun dengan ciri khas arsitektur unik itu difungsikan menjadi wadah gratis bagi sejumlah kegiatan kreatif warga Kota Bandung.
BCH menjadi salah satu inovasi tren Pemkot Bandung yang kini mulai merambah ke arah kota kreatif, seni dan budaya, ekonomi kreatif dan wisata sejarah, namun yg tetap mempertahankan kekuatan wisata belanja dan kulinernya yang selama ini telah melekat.
"Kota bandung terkenal dengan wisata belanja dan kulinernya. Namun sekarang Bandung juga mulai bergerak ke arah wisata sejarah, seni dan budaya dan ekonomi kreatif," ujar Nanang dalam sambutannya.
Lebih lagi, sebagaimana tema yang diusung tentang pemanfaatan jalan tol, Nanang menyampaikan, bila dibangunnya Tol Trans Jawa memberikan dampak postif dan negatif bagi Kota Bandung, sebagai wilayah yang dilalui jalur bebas hambatan tersebut.
"Jalan tol sudah kami manfaatkan untuk media promosi branding Kota Bandung, melalui Billboard di sejumlah titik, dengan bekerjasama dengan pihak PT. Jasa Marga, dan kerjasama ini tanpa anggaran, namun kendalanya jika spot advertising terisi pihak lain kami harus pindah ke titik lain," ujar Nanang.
Keberadaan jalan tol memberikan kemudahan akesbilitas, khususnya warga luar kota yang berkunjung ke Bandung arah Timur saat melalui Tol Trans Jawa itu, sehingga tak sedikit pelintas akan melihat paket promosi pariwisata Kota Bandung yang terpasang pada papan reklame tersebut kemudian terjaring untuk berkunjung ke Kota Bandung.
"Orang Jakarta mau makan siang ke Bandung pun bisa dengan adanya jalan Tol, tapi kami juga menargetkan wisatawan yang berkualitas, artinya mereka spent money, tinggal menginap 2 malam atau 3 malam dan berbelanja di Bandung, nanti kita bisa minta data PT. Jasa Marga untuk menangkap hasilnya dan kita siapkan tim di dalam kota untuk mengakomodir kebutuhan wisatawan," ujarnya.
"Sekarang juga lagi ngetren baik orang Bandung, Jakarta dan Jawa Barat untuk bepergian ke Solo, Jateng, Jatim lewat jalur tol. Kami ada penelitiannya," imbuh dia.
Selain aksesbilitas, dari sisi amenitas dan atraksu, Pemkot Bandung mengembangkan sarana dan prasarana, salah satunya membangun Kampung Wisata Kreatif Pasir Kunci yang menjadi pusat permainan tradisional, kemudian Teras Sunda Cibiru tempat pusat berkumpulnya budayawan serta museum sejarah Kota Bandung.
"Amenitas berupa sarana prasarana alhamdulillah Bandung mencukupi, selain itu dari sisi atraksi, Kota Bandung mengembangkan pusat seni dan budaya tradisional, sanggar yang ada di Kota Bandung junlahnya 600-an sanggar seni," papar dia.
Namun demikian, Nanang tak menampik bila jalan tol juga menimbulkan dampak yang relatif negatif bagi Kota Bandung, yakni dalam hal kepadatan lalu lintas.
"Dengan tol adanya tol sekarang terjadi kemacetan terlebih kalau weekend," katanya
Selain kawasan wisata kreatif BCH, rombongan Pemkot Surakarta juga mengunjungi tempat wisata seni dan budaya Saung Angklung Udjo, pusat perekonomian Kota Bandung, serta tempat pariwisata seperti Kawah Putih, Situ Patenggang, hingga Gunung Tangkuban Perahu, kunker tersebut dilaksanakan selama tiga hari di Wilayah Bandung, pada Kamis - Sabtu (18-20/7/2019). (adr)
(wd)