BOYOLALI, solotrust.com- Tiga jenazah pekerja kapal tongkang yang tewas keracunan saat perbaikan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (29/7/2019) siang kemarin tiba di rumah duka Boyolali. Ketiga jenazah langsung dimakamkan setelah disemayamkan beberapa saat di masing-masing rumah duka.
Suasana duka menyelimuti rumah Nur Huda (22), salah satu pekerja kapal tongkang yang tewas keracunan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Setelah jenazah disalatkan di rumah duka, prosesi pemakaman secara sederhana langsung dimulai.
Sejumlah keluarga, kerabat dan tetangga nampak berduka saat hendak melepas peti jenazah Nur Huda.
Alm Nur Huda dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
“Jam tiga anka saya itu saya bel (telepon -red) sudah nggak bisa, bosnya saya bel juga nggak bisa, biasanya jarang dimatiin, lha ini kok nggak bisa. Trus saya dapat informasi informais dan foto dari rumah sakit, ya udah.” Tutur orang tua Alm Nur Huda, Dawud.
Suasana duka juga terlihat di rumah Lamani (32) korban tewas kapal tongkang yang juga warga Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali. Peti jenazah Lamani juga dilepas keluarga, kerabat dan warga dengan suasana kesedihan yang mendalam.
Selain Nur Huda dan Lamani masih ada seorang warga di Desa Pentur yang juga menjadi korban keracunan kapal tongkang, yaitu Sujadi (33). Ketiganya dimakamkan di tiga lokasi pemakaman umum dan diberangkatkan dari rumah dukanya masing-masing.
Sebelumnya empat pekerja kapal tongkang tewas saat perbaikan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Mereka diduga meninggal dunia akibat keracunan gas. Tiga korban merupakan warga Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, hanya saja salah satu korban atas nama Mardjono (61) sudah pindah ke Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Tiga-tiganya dimakamkan di sini.” Terang Kades Pentur, Simo, Boyolali Maskuriyadi.(jaka)
(wd)