SOLO, solotrust.com - Para guru yang kini berstatus honorer atau yang belum diangkat menjadi ASN tampaknya akan mendapat angin segar.
Menurut pernyataan Mendikbud Muhadjir Effendy, di sela kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/8/2019), pemerintah secara bertahap akan mengangkat sebanyak 110 ribu guru honorer setiap tahunnya hingga tahun 2024 mendatang.
Baca: Guru Honorer di Klaten Masih Ada yang Terima Rp300 Ribu per Bulan
"Pengangkatan guru honorer hingga 2024. Setidaknya minimal 110 ribu guru honorer harus diangkat di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Pengangkatan guru honorer itu, menurut Mendikbud, dilakukan menyusul banyaknya jumlah guru berstatus ASN yang sudah memasuki masa pensiun. Dimana didapati jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar 4 ribu pertahun.
"Angka guru yang memasuki masa pensiun jumlahnya cukup besar, ada sekira 4 ribu pertahunnya yang pensiun," terangnya.
Terkait sistem zonasi yang saat ini menjadi keluhan masyarakat, Mendikbud mengatakan jika pemerintah siap membangun sekolah baru di wilayah yang belum ada sekolah. Termasuk juga untuk merelokasi sekolah yang ada.
Hingga sejauh ini, pemerintah melihat penerapan sistem zonasi dinilai sukses tanpa kendala. Sebab secara umum dinilainya telah sesuai seperti arahan dari Kementerian.
"Meski di lapangan masih terdapat satu atau dua masalah itu merupakan hak yang biasa," ucapnya.
Dengan kondisi saat ini, penerapan sistem zonasi dalam waktu dekat, akan menjadi Peraturan Presiden (Perpres) dan bukan lagi menjadi peraturan Menteri (Permendikbud). Dimana redistribusi dan relokasi guru dalam rangka pemerataan tenaga guru juga akan diatur di di dalam Perpres.
Baca: Guru GTT Bakal Terima Tunjangan Kesejahteraan
"Insya Allah dalam waktu dekat sistem zonasi ini akan menjadi Perpres jadi tidak cukup peraturan menteri," pungkasnya. (Kc)
(wd)